Irak Tarik Dubes dari Iran Buntut Serangan Garda Revolusi

Irak Tarik Dubes dari Iran Buntut Serangan Garda Revolusi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 16 Jan 2024 17:19 WIB
Situasi di Erbil, Irak bagian utara setelah dihantam serangan rudal Garda Revolusi Iran (Rudaw TV via AP)
Situasi di Erbil, Irak bagian utara setelah dihantam serangan rudal Garda Revolusi Iran (Foto: Rudaw TV via AP)
Jakarta -

Pemerintah Irak menarik duta besarnya dari Teheran, Iran pada hari Selasa (16/1). Ini dilakukan setelah Garda Revolusi Iran melancarkan serangan rudal mematikan di wilayah otonomi Kurdi di Irak.

"Duta Besar Nassir Abdel Mohsen ditarik untuk berkonsultasi sehubungan dengan serangan terbaru Iran di (ibu kota wilayah) Arbil yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka," demikian Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/1/2024).

Sebelumnya, Garda Revolusi Iran mengklaim pasukannya telah menyerang 'markas spionase' Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak. Serangan Iran dengan menggunakan rudal balistik itu dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

"Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan... salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik," klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini," imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

Simak juga 'Iran Minta AS-Inggris Setop Gempur Yaman: Perang Bukan Solusi!':

[Gambas:Video 20detik]



Iran sebelumnya telah bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

"Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan," tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Serangan rudal Iran terhadap target di wilayah Irak itu dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat soal eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads