China Tegaskan Reunifikasi dengan Taiwan Tetap Tak Terhindarkan!

China Tegaskan Reunifikasi dengan Taiwan Tetap Tak Terhindarkan!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 15 Jan 2024 14:50 WIB
Taiwans President-elect Lai Ching-te smiles as he attends a rally outside the headquarters of the Democratic Progressive Party (DPP) in Taipei on January 13, 2024, after winning the presidential election. Taiwans ruling party candidate Lai Ching-te, branded a threat to peace by China, on January 13 won the islands presidential election, a vote watched closely from Beijing to Washington. (Photo by Yasuyoshi CHIBA / AFP)
Lai Ching-te terpilih menjadi Presiden baru Taiwan usai memenangkan pilpres pada 13 Januari (dok. AFP/YASUYOSHI CHIBA)
Taipei -

Pemerintah China menegaskan bahwa reunifikasi dengan Taiwan tetap "tidak bisa dihindari" setelah Lai Ching-te, yang dijuluki Beijing sebagai sosok separatis berbahaya, memenangkan pilpres Taiwan pada 13 Januari lalu.

Seperti dilansir AFP, Senin (15/1/2024), Lai yang juga dicap oleh China sebagai ancaman terhadap perdamaian ini, berhasil memenangkan pilpres yang digelar Sabtu (13/1) waktu setempat. Dia mewakili Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan selama kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen, pendahulu Lai.

Dengan demikian, kemenangan Lai itu juga menjadi kemenangan DPP untuk tiga periode berturut-turut berkuasa di Taiwan, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lai baru akan mulai menjabat sebagai Presiden Taiwan pada 20 Mei mendatang, menggantikan Tsai yang mengakhiri masa jabatannya selama dua periode.

Dalam pernyataannya, Lai menyatakan diri sebagai pembela cara hidup demokratis yang berlaku di Taiwan.

ADVERTISEMENT

Setelah Lai diumumkan sebagai pemenang pilpres, Kantor Urusan Taiwan di Beijing merilis pernyataan yang isinya menegaskan bahwa reunifikasi tetap tak terhindarkan.

"(Hasil pemilu) Tidak akan menghalangi tren reunifikasi China yang tak terhindarkan," tegas juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, Chen Binhua, dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Chen menyebut bahwa hasil pemilu di Taiwan, baik pemilu parlemen maupun pilpres, menunjukkan bahwa DPP yang berkuasa "tidak bisa mewakili opini publik arus utama di pulau tersebut".

Simak Video 'Ekonomi China Sedang Tidak Baik-baik Saja':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ditegaskan juga oleh Chen bahwa hasil pemilu Taiwan "tidak akan mengubah lanskap dasar dan tren perkembangan hubungan lintas selat".

Sikap Beijing, sebut Chen, dalam "mewujudkan reunifikasi nasional tetap konsisten, dan tekad kami seteguh batu".

"Taiwan adalah Taiwan-nya China," sebutnya.

Lebih lanjut, Chen menyatakan China "dengan tegas menentang aktivitas separatis yang bertujuan untuk 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan asing".

Pemilu Taiwan dipantau secara ketat oleh China dan Amerika Serikat (AS), mitra militer utama Taipei. Diketahui bahwa Beijing dan Washington berebut pengaruh di wilayah yang sangat strategis dan penting tersebut.

Dalam pidato Tahun Barunya, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa "unifikasi" Taiwan dengan China "tidak bisa dihindari".

Sebelum pemilu Taipei digelar pada akhir pekan, Beijing memperingatkan bahwa Lai adalah "bahaya besar" yang akan mengancam perdamaian dengan mengikuti "jalan jahat" menuju kemerdekaan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads