Pengakuan Jurnalis Palestina Usai Dibebaskan dari Tahanan Israel

Pengakuan Jurnalis Palestina Usai Dibebaskan dari Tahanan Israel

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 10 Jan 2024 05:12 WIB
Israeli soldiers take position during the ongoing ground operation of the Israeli army against Hamas, in a location given as Jabalya, in Gaza, in this handout still image obtained from a video released on December 2, 2023. (Reuters)
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Jakarta -

Salah satu jurnalis Palestina Diaa al-Kahlout (37) dibebaskan dari tahanan Israel. Kahlout mengatakan dia mengalami kondisi yang sulit dan berat usai penangkapannya.

Dilansir AFP, Rabu (10/1/2024), pembebasan jurnalis Palestina itu dilaporkan oleh The New Arab, media milik Qatar yang berbasis di London, Inggris. Dilaporkan bahwa jurnalis itu menghadapi penyiksaan selama lebih dari sebulan dalam tahanan.

Diaa al-Kahlout merupakan salah satu dari puluhan warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel dan ditelanjangi di Gaza utara bulan lalu. Kahlout kini telah dibebaskan kembali ke wilayah Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan itu, Kahlout mengatakan kepada The New Arab bahwa dia menghadapi kondisi yang sangat berat dan sulit setelah penangkapannya. Pria berusia 37 tahun itu mengatakan dia telah dipukuli dan disiksa.

"Saat saya ditahan, tentara Israel berkerumun di sekitar saya, sebelum mereka menyumbat saya dengan selotip sehingga saya tidak dapat berbicara," kata Kahlout.

ADVERTISEMENT

Sementara Reporters Without Borders (RSF) yang berbasis di Paris mengatakan setelah penangkapannya, jurnalis tersebut ditahan sebentar di penjara Eshel di Israel dan menjadi sasaran penyiksaan.

Dalam rekaman bulan lalu, para pria termasuk Kahlout ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam, dan beberapa di antaranya tampak menyerahkan senjata. Rekaman itu disiarkan oleh media Israel yang melaporkan dugaan penyerahan diri militan Hamas.

Klip-klip tersebut memicu kemarahan di media sosial, dan Hamas menyangkal orang-orang tersebut adalah anggota sayap bersenjatanya.

Tentara Israel mengatakan mereka sering menelanjangi orang-orang yang dianggapnya dapat menimbulkan ancaman untuk memastikan mereka tidak membawa senjata atau bahan peledak.

RSF mengatakan Israel telah menangkap total 38 jurnalis Palestina sejak 7 Oktober dan saat ini menahan 31 orang.

"Intimidasi ini, teror ini, upaya tanpa henti untuk membungkam jurnalisme Palestina, baik dengan rantai, peluru atau bom, harus dihentikan," kata Jonathan Dagher, kepala RSF untuk Timur Tengah.

"Kami menyerukan pembebasan segera semua jurnalis yang ditahan dan segera memberikan perlindungan kepada mereka," tambahnya.

Lihat Video: Serangan Israel Tewaskan 3 Warga Palestina di Rafah

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads