Maskapai Turkish Airlines mengandangkan lima pesawat Boeing 737 MAX 9 dalam armadanya untuk menjalani pemeriksaan. Langkah ini diambil setelah panel jendela pesawat serupa milik Alaska Airlines terlepas di udara dalam insiden di Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (8/1/2024), insiden Alaska Airlines yang memaksa pendaratan darurat di Oregon pada Jumat (5/1) lalu itu mendorong Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) untuk memerintahkan inspeksi segera terhadap sekitar 171 unit Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan di seluruh dunia.
Dalam insiden itu, salah satu panel jendela yang tertutup rapat tiba-tiba terbuka dan lepas di tengah penerbangan, yang membuat kabin pesawat kehilangan tekanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada laporan korban dalam insiden yang menggegerkan AS tersebut.
"Mengingat insiden Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan oleh Alaska Airlines, lima Boeing 737 MAX 9 dalam armada Turkish Airlines telah ditarik kembali untuk pemeriksaan sebagai tindakan pencegahan keamanan," demikian pernyataan pihak Turkish Airlines.
Kelima pesawat jenis Boeing 737 MAX 9 itu, sebut Turkish Airlines, akan di-grounded "di lokasi mereka akan mendarat".
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Alaska Airlines dan United Airlines, yang memiliki armada Boeing 737 MAX 9 terbesar di dunia, juga melarang terbang pesawat-pesawat milik mereka untuk menjalani pemeriksaan, yang menyebabkan pembatalan puluhan penerbangan.
Selain kedua maskapai AS tersebut, beberapa maskapai lainnya seperti Aeromexico dan Copa Airlines juga mengumumkan larangan terbang untuk pesawat-pesawat yang terdampak perintah FAA.
Sementara maskapai Icelandair mengatakan tidak ada satu pun dari pesawat Boeing 737 MAX 9 milik mereka yang memiliki konfigurasi pesawat yang ditentukan dalam perintah larangan terbang FAA.