Tuai Protes, Vatikan Bela Keputusan Izinkan Pemberkatan Pasangan Sejenis

Tuai Protes, Vatikan Bela Keputusan Izinkan Pemberkatan Pasangan Sejenis

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 05 Jan 2024 14:44 WIB
Belum lama ini Vatikan melaporkan kasus pertama terkait penyebaran virus corona. Kasus tersebut menambah daftar panjang kota dan negara yang terdampak COVID-19.
Ilustrasi Vatikan (dok. AP Photo/Andrew Medichini)
Vatican City -

Vatikan merilis pernyataan terbaru yang isinya mengklarifikasi dan membela keputusan untuk mengizinkan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Dalam klarifikasinya, Vatikan menyangkal bahwa keputusan itu menyimpang dari doktrin dan mengimbau adanya "kehati-hatian" di negara-negara tertentu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (5/1/2024), pernyataan klarifikasi itu dimuat dalam dokumen yang dirilis oleh Dikasteri Doktrin Iman pada Kuria Roma, perangkat administratif Takhta Suci di Vatikan, pada Kamis (4/1) waktu setempat.

Pernyataan itu dirilis setelah muncul protes dari uskup-uskup tertentu, khususnya di Afrika, atas keputusan terbaru Vatikan yang diumumkan pada Desember 2023 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan Vatikan, yang disetujui Paus Fransiskus, soal mengizinkan para pastor memberikan berkat kepada pasangan "tidak normal" dan pasangan sesama jenis dalam keadaan tertentu, ditafsirkan oleh sebagian umat Katolik yang konservatif, termasuk di Afrika, sebagai kemunduran terhadap isu pernikahan sesama jenis dan homoseksualitas yang ditentang keras oleh Gereja.

Vatikan, dalam pernyataan klarifikasi pada Kamis (4/1), menegaskan tetap berpegang pada keputusan yang diumumkan bulan lalu. Dijelaskan Vatikan bahwa keputusan itu yang dimuat dalam dokumen setebal delapan halaman yang dirilis Dikasteri Doktrin Iman itu sudah "jelas dan pasti soal pernikahan dan seksualitas".

ADVERTISEMENT

"Tidak ada ruang untuk menjauhkan diri kita secara doktrinal dari Deklarasi ini atau untuk menganggapnya sesat, bertentangan dengan Tradisi Gereja atau menghujat agama," tegas Dikasteri Doktrin Iman Vatikan dalam pernyataan klarifikasinya.

Deklarasi yang dimuat dalam dokumen Vatikan yang dirilis 18 Desember lalu itu memperingatkan bahwa para pastor hanya bisa memberikan berkat kepada pasangan sesama jenis, orang-orang yang bercerai, atau pasangan yang tidak menikah, dalam konteks "non-ritual" dan tidak pernah dalam kaitannya dengan pernikahan atau persatuan sipil.

Pertentangan terhadap deklarasi Vatikan sangat kuat muncul di Malawi, Nigeria, dan Zambia, serta di Republik Demokratik Kongo.

Lihat juga Video 'UU Anti-LGBT 'Ekstrem' Uganda Menuai Sorotan Dunia':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ditegaskan Dikasteri Doktrin Iman Vatikan dalam pernyataannya bahwa berbagai konferensi uskup di seluruh dunia menyampaikan reaksi yang "dapat dimengerti" terhadap keputusan Vatikan itu dan "menyoroti perlunya periode refleksi pastoral yang lebih lama".

Dalam pernyataannya, Dikasteri Doktrin Iman Vatikan juga menekan bahwa dalam keadaan tertentu, pemberian berkat kepada pasangan sesama jenis tidak akan pantas untuk dilakukan.

"Jika ada undang-undang yang mengecam tindakan menyatakan diri sendiri sebagai seorang homoseksual dengan hukuman penjara dan dalam beberapa kasus dengan penyiksaan dan bahkan kematian, maka sudah jelas bahwa pemberkatan adalah tindakan yang tidak bijaksana," sebut Dikasteri Doktrin Iman Vatikan.

Lebih lanjut, Dikasteri Doktrin Iman Vatikan mengimbau adanya "kehati-hatian dan perhatian terhadap konteks gerejawi dan budaya lokal" dalam menerapkan tindakan tersebut.

Tanpa menyebut nama negara tertentu, Dikasteri Doktrin Iman Vatikan mengatakan bahwa di beberapa negara, "ada masalah budaya dan bahkan hukum yang kuat yang memerlukan waktu dan strategi pastoral yang melampaui jangka pendek".

Sejak terpilih tahun 2013 lalu, Paus Fransiskus bersikeras membuka pintu Gereja bagi semua umat, termasuk dari komunitas LGBT. Namun upaya tersebut mendapat perlawanan kuat dari kalangan tradisional dan konservatif.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads