Saat gempuran Israel di Jalur Gaza belum sepenuhnya reda, dua bom meledak di Iran. 84 Orang tewas. Iran sempat menyebut Israel dan Amerika Serikat (AS) ada di balik dua serangan bom itu, kini ISIS muncul dan mengaku sebagai dalang pemboman itu.
"Kelompok jihadis Islamic State (nama lain ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas dua pengeboman di Iran," demikian dikabarkan AFP, Kamis (4/1/2024).
Reuters memberitakan, informasi bahwa ISIS sebagai dalang bom di Iran itu disampaikan ISIS lewat kanal Telegram. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai klaim ISIS ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua bom itu meledak pada peringatan pembunuhan Jenderal Garda Revolusi Isran, Qasem Soleimani. Sebanyak 84 orang tewas akibat bom itu di Kerman, 3 Januari kemarin. 284 Orang lainnya terluka.
Untuk diketahui, Soleimani, yang memimpin unit elit Garda Revolusi Iran, juga merupakan musuh keras kelompok ISIS. Soleimani terbunuh empat tahun lalu di bandara Baghdad, Irak dalam serangan yang diperintahkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump menyusul serangan terhadap pasukan AS di negara itu oleh para milisi Syiah yang terkait dengan Iran.
Seorang pejabat Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan bom itu. Namun, Washington menolak dugaan keterlibatan kedua negara tersebut.
"Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS dan rezim Zionis (Israel), dan terorisme hanyalah sebuah alat," tulis wakil politik presiden Iran, Mohammad Jamshidi, di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, berada di balik ledakan mematikan di Iran. AS pun mengingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut setelah dugaan serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di Lebanon.
Simak Video 'Ledakan Dahsyat saat Peringatan Kematian Jenderal Iran, 103 Orang Tewas':