Bantahan AS di Balik Ledakan Maut Tewaskan Puluhan Orang di Iran

Bantahan AS di Balik Ledakan Maut Tewaskan Puluhan Orang di Iran

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jan 2024 22:32 WIB
Ledakan bom terjadi di peringatan kematian jenderal garda revolusi, Qasem Soleimani di Iran, Rabu (3/1/2024) waktu setempat. Sebanyak 103 orang dilaporkan tewas.
Ledakan bom terjadi di peringatan kematian jenderal garda revolusi, Qasem Soleimani di Iran, Rabu (3/1/2024) (Mahdi Karbakhsh Ravari/Mehr News Agnecy via AP)
Jakarta -

Dua ledakan bom terjadi pada peringatan pembunuhan Jenderal Garda Revolusi Qasem Soleiman di Iran disebut merupakan perbuatan Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS membantah tuduhan Iran tersebut.

Dilansir AFP, Kamis (4/1/2024) otoritas Iran mengatakan dua ledakan di selatan negara itu menewaskan 84 orang. Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi yang menyebut jumlah ini berdasarkan hasil statistik forensik.

"menurut statistik forensik, sejauh ini jumlah korban tewas dalam insiden ini telah diumumkan sebanyak 84 orang," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya dilaporkan bahwa 103 orang tewas dalam ledakan di Iran selatan di makam Soleimani, ketika para pelayat berkumpul tepat empat tahun setelah dia tewas dalam serangan drone Amerika Serikat.

Untuk diketahui, Soleimani, yang memimpin unit elit Garda Revolusi Iran, juga merupakan musuh keras kelompok ISIS. Soleimani terbunuh empat tahun lalu di bandara Baghdad, Irak dalam serangan yang diperintahkan oleh presiden AS saat itu, Donald Trump menyusul serangan terhadap pasukan AS di negara itu oleh para milisi Syiah yang terkait dengan Iran.
Revisi jumlah korban tewas ini juga dikonfirmasi oleh kepala layanan darurat Iran, Jafar Miadfar. Dia mengatakan penghitungan sebelumnya disebabkan oleh fakta bahwa beberapa jenazah telah terpotong-potong dan dihitung "beberapa kali."

ADVERTISEMENT

Miadfar mengatakan bahwa 284 orang terluka dalam kejadian ini. Otoritas Iran menyebut kejadian ini sebagai "serangan teroris" di kota Kerman di Iran selatan. Dia juga menambahkan bahwa "195 orang masih dirawat di rumah sakit."

AS bantah terlibat, simak halaman selanjutnya

Seorang pejabat Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan bom itu. Namun, Washington menolak dugaan keterlibatan kedua negara tersebut.

"Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS dan rezim Zionis (Israel), dan terorisme hanyalah sebuah alat," tulis wakil politik presiden Iran, Mohammad Jamshidi, di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

AS Bantah Terlibat

Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, berada di balik ledakan mematikan di Iran. AS pun mengingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut setelah dugaan serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di Lebanon.

"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun, dan anggapan sebaliknya adalah hal yang konyol," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengenai serangan yang terjadi pada hari Rabu (3/1) waktu setempat tersebut.

Ia juga menyampaikan simpati pada para korban akibat ledakan ini.

"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024).

"Kami menyampaikan simpati kami kepada para korban dan orang-orang yang mereka cintai yang meninggal dalam ledakan mengerikan ini," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads