Otoritas Jepang kembali melaporkan bertambahnya jumlah korban tewas akibat gempa bumi kuat yang sempat memicu tsunami di area Prefektur Ishikawa. Sedikitnya 30 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa di area tersebut, dengan lebih banyak korban lainnya masih tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk.
Seperti dilansir AFP dan NHK, Selasa (2/1/2024), jumlah korban tewas yang kembali bertambah itu dilaporkan oleh otoritas Prefektur Ishikawa, yang menjadi lokasi pusat gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang pada Senin (1/1) sore waktu setempat.
Para pejabat Prefektur Ishikawa, yang terletak di pulau utama Honshu, menuturkan bahwa sedikitnya 30 orang dikonfirmasi tewas di wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Separuh dari angka korban tewas itu tercatat di area Wajima, kota pesisir di Prefektur Ishikawa yang menjadi salah satu area terdampak gempa paling parah.
Kebakaran hebat juga melanda kota tersebut usai gempa mengguncang, terutama di sekitar ruas jalan Asaichi yang terkenal di pusat kota Wajima. Lebih dari 200 bangunan, terdiri atas rumah dan pertokoan yang kebanyakan toko kayu, diyakini hangus terbakar di area itu.
Para petugas pemadam dilaporkan masih berupaya memadamkan kebakaran hingga Selasa (2/1) sore waktu setempat. Penyebab kebakaran itu belum diketahui secara jelas.
Departemen pemadam kebakaran kota Wajima, secara terpisah, melaporkan bahwa 25 bangunan runtuh akibat gempa. Orang-orang, menurut departemen pemadam kebakaran setempat, dilaporkan terjebak di sebanyak 14 bangunan yang ambruk tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Bertambah Jadi 24 Orang':
Dalam upaya menjangkau masuk ke dalam bangunan yang ambruk, para petugas pemadam sampai harus menggunakan gergaji mesin. Orang-orang yang ada di sekitar bangunan yang ambruk terdengar meneriakkan "Bertahanlah" kepada mereka yang tertimbun puing-puing.
Sementara itu, di kota Suzu yang terletak dekat dengan Wajima, otoritas setempat mengkonfirmasi lebih dari 50 rumah rata dengan tanah akibat gempa.
Banyak korban luka dirawat di rumah-rumah sakit di kota Wajima dan Suzu, namun jumlah pasti korban luka belum diketahui secara jelas.
Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida dalam pernyataannya memerintahkan segala cara dikerahkan untuk menyelamatkan para korban yang tertimbun puing. Namun Kishida juga mengakui adanya hambatan dalam upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan.
"Upaya bantuan terhambat akibat halangan di jalanan. Hal ini juga mempersulit pengiriman alat berat. Kami sedang memikirkan cara untuk mengamankan rute dan menggunakan kapal bisa menjadi salah satu pilihan. Kami siap melakukan apa pun yang kita bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.