- Pakistan Larang Perayaan Malam Tahun Baru Demi Solidaritas untuk Gaza
Pakistan memberlakukan larangan bagi perayaan Malam Tahun Baru di wilayahnya untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina yang dilanda perang di Jalur Gaza. Otoritas Islamabad mengimbau masyarakat untuk "mempraktikkan kesederhanaan" saat malam pergantian tahun.
Seperti dilansir AFP, Jumat (29/12/2023), larangan itu diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Anwaar-ul-Haq Kakar saat menyampaikan pidato nasional pada Kamis (28/12) tengah malam waktu setempat yang disiarkan televisi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan oleh PM Kakar bahwa pemerintah Pakistan telah "sepenuhnya melarang segala macam acara yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru".
- Lagi-lagi Boeing 737 MAX Alami Masalah, Kini Soal Baut Lepas
Pesawat Boeing 737 MAX kembali mengalami masalah yang melibatkan hilangnya bagian penting pada dua pesawat jenis tersebut. Boeing lantas menginstruksikan maskapai-maskapai untuk memeriksa armada Boeing 737 MAX milik mereka masing-masing.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (29/12/2023), sebuah maskapai internasional, yang tidak disebut namanya, menemukan salah satu baut yang bagian murnya terlepas dan hilang pada mekanisme penghubung kendali kemudi pesawat saat melakukan maintenance rutin.
Maskapai yang sama menemukan baut serupa yang tidak dikencangkan dengan benar pada pesawat yang akan dikirimkan. Bagian kemudi pesawat digunakan untuk mengendalikan dan menstabilkan pesawat saat terbang.
- Rusia Tembakkan 150 Rudal ke Ukraina, Korban Tewas Jadi 16 Orang
Ukraina melaporkan lebih dari 150 rudal ditembakkan oleh Rusia ke berbagai wilayahnya, yang mencetak rekor sebagai serangan paling masif dalam satu hari. Jumlah korban tewas akibat rentetan serangan rudal Rusia itu dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 16 orang.
Sebagian besar rudal Rusia itu, sebut Angkatan Udara Ukraina, berhasil ditembak jatuh.
"Pagi ini, musuh menembakkan lebih dari 150 rudal dan menyerang kota-kota Ukraina yang damai," tutur Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir AFP, Jumat (29/12/2023).
"Kami mengetahui sekitar 16 orang tewas dan 97 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk setidaknya dua anak berusia enam tahun dan delapan tahun," sebut Kostin dalam pernyataannya.
(nvc/nvc)