Ribuan anak Palestina tewas akibat rentetan serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu saat perang melawan Hamas mulai berkecamuk. Ribuan anak lainnya dilaporkan hilang dan diduga tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur akibat pengeboman tanpa henti di daerah kantong Palestina tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (29/12/2023), kantor media otoritas Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa lebih dari 8.663 anak Palestina di Jalur Gaza tewas dibunuh oleh pasukan Israel selama perang berkecamuk beberapa bulan terakhir.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.320 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak awal Oktober lalu. Sekitar 55.603 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dilansir AFP, menyebut sedikitnya 210 orang tewas di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya juga menyampaikan kekhawatiran atas penyebaran penyakit di kalangan anak-anak dan kurangnya air bersih, makanan juga obat-obatan.
"Kondisi kemanusiaan dan kesehatan para pengungsi telah mencapai level bencana," sebut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebagian besar korban tewas di Jalur Gaza disebut sebagai warga sipil. Pasukan Israel dilaporkan berulang kali menargetkan sekolah-sekolah, dan bahkan pusat perawatan bayi yang baru lahir, dalam serangannya yang menewaskan bayi-bayi yang baru lahir.
Simak Video 'Syarat dari Hamas untuk Negosiasi dengan Israel: Hentikan Agresi Total!':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)