Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menembak jatuh satu drone dan satu rudal balistik anti-kapal di perairan Laut Merah bagian selatan. Drone dan rudal itu ditembakkan oleh pemberontak Houthi dalam upaya serangan terbaru terhadap pelayaran internasional di perairan strategis tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (29/12/2023), disebutkan juga bahwa serangan drone dan rudal itu menjadi upaya serangan ke-22 yang dilakukan Houthi di perairan Laut Merah sejak 19 Oktober lalu.
Komando Pusat AS menyatakan bahwa tidak ada kerusakan atau korban luka akibat upaya serangan Houthi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"USS Mason menembak jatuh satu drone dan satu rudal balistik anti-kapal di Laut Merah Selatan yang ditembakkan oleh Houthi," demikian pernyataan Komando Pusat AS (CENTCOM) merujuk pada kapal perang AS jenis guided-missile destroyer.
"Tidak ada kerusakan pada satu pun dari 18 kapal yang ada di area tersebut atau laporan korban luka," imbuh pernyataan CENTCOM tersebut, seperti dilansir AFP.
Houthi menyita atau menyerang puluhan kapal yang berlayar di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rentetan drone dan rudal sejak 19 November lalu. Mereka bermaksud meningkatkan dampak internasional atas serangan Israel terhadap Jalur Gaza, yang dipicu serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Rentetan serangan di perairan itu membahayakan rute transit yang menjadi jalur pengangkutan 12 persen perdagangan global.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
AS yang saat ini memimpin satuan tugas angkatan laut baru untuk melindungi pelayaran komersial di Laut Merah, menuduh Iran memasok senjata, memberikan pendanaan, penargetan dan bantuan lainnya kepada Houthi. Tuduhan itu telah dibantah oleh Teheran.
Dalam langkah terbaru untuk membatasi aliran pendanaan Iran ke Houthi, Departemen Keuangan AS mengumumkan penjatuhan sanksi kepada seorang individu dan tiga lembaga penukaran mata uang yang dituduh memfasilitasi aliran bantuan keuangan kepada kelompok pemberontak yang berbasis di Yaman itu.
Departemen Keuangan AS menyebut langkah itu menargetkan jaringan di mana seorang pemodal yang berbasis di Iran, Said al-Jamal, yang sudah dijatuhi sanksi AS sejak Juni 2021, memberikan dana Iran kepada Houthi.
Houthi, dalam pernyataannya, mengklaim kelompoknya menargetkan kapal-kapal Israel dan yang terkait Israel untuk mendorong penghentian serangan di Jalur Gaza. Perang yang berkecamuk di daerah kantong Palestina itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 21.320 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Tingginya angka kematian di Jalur Gaza memicu kemarahan yang meluas di Timur Tengah dan memicu rentetan serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata di kawasan itu yang menentang Israel.
(nvc/idh)