Serangan Israel menewaskan seorang nenek berusia 80-an tahun di sebuah desa di Lebanon selatan pada Kamis pagi waktu setempat.
Perbatasan antara Lebanon dan Israel telah sering terjadi baku tembak, terutama antara tentara Israel dan sekutu Hamas, Hizbullah, sejak perang di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober.
"Pemboman yang dilakukan musuh di kota Maroun al-Ras pagi ini menewaskan seorang wanita dan melukai suaminya," kata media pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), seperti dilansir AFP, Kamis (21/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan artileri Israel menghantam "lingkungan perumahan" di kota tersebut, menghantam rumah pasangan tersebut yang berusia 80-an tahun, imbuh NNA.
Tim penyelamat yang membawa pasangan tersebut ke rumah sakit mengkonfirmasi kematiannya kepada AFP, dan juga menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin lalu, Hizbullah yang didukung Iran telah bersumpah bahwa setiap serangan Israel terhadap warga sipil "akan dibalas".
Kelompok tersebut mengatakan pihaknya melancarkan serangkaian serangan, termasuk "roket pembakar", di kawasan hutan di Israel utara pada Kamis pagi sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap hutan di Lebanon.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para pejabat Lebanon telah berulang kali menuduh Israel melakukan serangan fosfor putih - sebuah senjata pembakar yang dapat menyebabkan luka bakar serius jika mengenai orang.
Simak juga Video 'Hamas: Tidak Ada Masa Depan Bagi Penjajah Tanah Palestina!':
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Israel membantah tuduhan tersebut.
Lebih dari 140 orang telah tewas akibat serangan-serangan Israel di Lebanon, sebagian besar adalah milisi Hizbullah, juga termasuk seorang tentara Lebanon dan 19 warga sipil, termasuk tiga jurnalis, menurut penghitungan AFP.
Di pihak Israel, empat warga sipil dan tujuh tentara tewas, menurut para pejabat.
Permusuhan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna bertemu dengan para pejabat senior di Beirut, Lebanon, sehari setelah mengunjungi Israel dan Tepi Barat, sebagai bagian dari upaya untuk meredakan ketegangan perbatasan itu.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil.
Serangan balasan Israel melalui darat dan udara telah menewaskan sedikitnya 20.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Hizbullah mengatakan mereka bertindak untuk mendukung Hamas, sementara penduduk Lebanon selatan mengatakan bahwa serangan balasan Israel semakin meningkat intensitasnya.