Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Imbalannya Pembebasan Sandera

Israel Tawarkan Gencatan Senjata, Imbalannya Pembebasan Sandera

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 21 Des 2023 11:08 WIB
FILE PHOTO: Rescue workers inspect the damage at the site of Israeli strikes on houses, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Khan Younis in the southern Gaza Strip, December 10, 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/File Photo
Israel tawarkan gencatan senjata di Gaza (Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta -

Pemerintah Israel dilaporkan telah menawarkan perjanjian gencatan senjata kepada Hamas, yang akan berlangsung selama satu minggu di Jalur Gaza. Ini sebagai bagian dari perjanjian baru yang bertujuan untuk membebaskan lebih dari 30 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut.

Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (21/12/2023), situs berita Axios yang mengutip para pejabat Israel, melaporkan bahwa usulan tersebut disampaikan melalui mediator Qatar. Ini merupakan tawaran pertama sejak tumbangnya perjanjian bulan lalu yang mengakibatkan penghentian perang selama tujuh hari dan pembebasan lebih dari 100 sandera.

Pada hari Selasa, Presiden Israel Isaac Herzog mengumumkan bahwa Israel bersiap untuk jeda kemanusiaan kedua dalam pertempuran dengan Hamas, dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera yang ditahan di Gaza, demikian Times of Israel melaporkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pejabat Israel mengatakan usulan tersebut menunjukkan Israel bertekad untuk meluncurkan kembali perundingan serius untuk pembebasan lebih banyak sandera, meskipun Hamas telah mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan perundingan selama pertempuran terus berlanjut," lapor Axios.

Laporan tersebut merinci pertemuan di Warsawa antara Direktur CIA Bill Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman, dan David Barnea, kepala agen mata-mata Israel Mossad, untuk membahas potensi kesepakatan.

ADVERTISEMENT

Usulan Israel tersebut mencakup: pembebasan para perempuan yang masih disandera Hamas, laki-laki berusia di atas 60 tahun, dan sandera lain yang sakit atau terluka parah dan membutuhkan perawatan medis segera.

Simak Video 'Hamas: Tidak Ada Masa Depan Bagi Penjajah Tanah Palestina!':

[Gambas:Video 20detik]



"Sebagai bagian dari proposal tersebut, Israel mengatakan akan menyetujui gencatan senjata sementara setidaknya selama satu minggu, kata para pejabat Israel.... Israel juga menyatakan kemungkinan akan membebaskan tahanan Palestina yang dihukum karena serangan yang lebih serius terhadap Israel dibandingkan mereka yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Para pejabat Israel mengatakan ada puluhan tahanan Palestina yang sudah tua atau sakit, dan mereka bisa dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan kemanusiaan," lapor Axios.

Dalam pertemuan di Warsawa, Perdana Menteri Qatar menyampaikan posisi Hamas bahwa Israel harus menghentikan serangannya sebelum negosiasi penyanderaan dapat dimulai.

Barnea menjawab: "Jika Hamas ingin perang dihentikan, mereka harus meletakkan senjatanya dan menyerahkan para pemimpinnya di Gaza yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang."

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads