Seorang saksi lainnya, menurut Harush, menuturkan soal luka-luka pada bagian 'alat kelamin, perut, kaki dan bokong', dengan beberapa di antaranya mengalami apa yang disebut sebagai 'payudara terpotong' atau mengalami 'luka-luka tembak'.
Petugas respons darurat pertama, sebut Harush, menggambarkan pertemuannya dengan beberapa mayat 'dengan tangan diborgol ke belakang, mayat wanita yang mengeluarkan darah dari area genital'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian besar korban pemerkosaan dan serangan seksual lainnya pada 7 Oktober tewas dan tidak akan pernah bisa memberikan kesaksian," ucap kepala komisi penyelidikan tindak kekerasan berbasis gender saat serangan Hamas, Cochav Elkayam-Levy, dalam pernyataannya bulan lalu.
UN Women, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya merasa 'khawatir dengan banyaknya laporan soal kekejaman berbasis gender dan kekerasan seksual' selama serangan Hamas dan telah 'menyerukan agar semua laporan mengenai kekerasan berbasis gender segera diselidiki dan diadili'.
(nvc/ita)