Perang di Gaza Berkecamuk Lagi, Iran Salahkan Israel-AS

Perang di Gaza Berkecamuk Lagi, Iran Salahkan Israel-AS

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 17:55 WIB
This picture taken from southern Israel near the border with the Gaza Strip shows smoke rising from buildings still after being hit by Israeli strikes in the battles between Israel and Hamas militants, on December 1, 2023. (Photo by John MACDOUGALL / AFP)
Israel kembali menggempur Gaza usai gencatan senjata berakhir (Foto: AFP/JOHN MACDOUGALL)
Jakarta -

Pemerintah Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza.

"Setelah membunuh lebih dari 15.000 warga Palestina, para vampir Zionis memulai babak baru pembunuhan di bawah dukungan terus-menerus dari pemerintah Amerika," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dalam sebuah postingan di X, sebelumnya bernama Twitter, seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (1/12/2023).

Pertempuran mematikan dimulai kembali di Gaza pada hari Jumat (1/12), segera setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas yang didukung Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanani menambahkan bahwa "tanggung jawab politik dan hukum atas kelanjutan agresi dan pembantaian" berada di tangan Israel, Amerika Serikat dan "beberapa negara yang mendukung rezim apartheid ini."

Sebelumnya pada hari Kamis (30/11), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang bertemu dengan para pejabat Israel dan Palestina, menyerukan agar jeda pertempuran diperpanjang, dan memperingatkan bahwa dimulainya kembali pertempuran harus melindungi warga sipil Palestina.

ADVERTISEMENT

Para pemimpin dunia lainnya, dan kelompok bantuan, juga meminta jeda pertempuran yang lebih lama.

"Bangsa-bangsa dan sebagian besar pemerintahan di dunia menyerukan kelanjutan gencatan senjata dan penghentian total serangan rezim Zionis terhadap Gaza dan Tepi Barat," kata Kanani.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pertempuran kembali terjadi setelah Hamas "melanggar" gencatan senjata. Ini disampaikan setelah militer Israel melaporkan pihaknya telah mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza sekitar satu jam sebelum gencatan senjata berakhir Jumat.

Gencatan senjata tersebut telah menghentikan pertempuran yang dimulai pada 7 Oktober, ketika Hamas menyerbu Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang, menurut para pejabat Israel.

Sebagai pembalasan, Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dengan melancarkan serangan udara dan serangan darat di wilayah Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, hampir 15.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads