Tujuh orang masih belum ditemukan setelah pesawat militer Osprey milik Amerika Serikat jatuh di perairan Jepang. Otoritas penjaga pantai Jepang mengatakan operasi pencarian besar-besaran kembali gagal pada hari Jumat (1/12) ini untuk menemukan puing-puing utama pesawat militer tersebut maupun tujuh orang yang masih hilang.
Pesawat militer CV-22B Osprey jatuh pada hari Rabu lalu di lepas pantai Pulau Yakushima dengan delapan awak di dalamnya.
Seorang pria ditemukan dan kemudian dinyatakan meninggal pada hari yang sama. Namun, otoritas penjaga pantai Jepang mengatakan pada Jumat (1/12), seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/12/2023), bahwa tujuh orang lainnya masih belum ditemukan, meskipun telah dilakukan pencarian besar-besaran.
Disebutkan penjaga pantai Jepang, bahwa pencarian penyelaman telah dilakukan setelah objek tak dikenal terdeteksi oleh sonar tetapi "tidak ada petunjuk yang ditemukan mengenai orang-orang yang hilang. Kami tidak memiliki informasi baru lainnya mengenai mereka."
Sebelumnya pada hari Kamis (30/11), para penyelam menyelidiki benda tak dikenal lainnya yang ditemukan menggunakan sonar di perairan sedalam 30 meter (100 kaki), yang ternyata adalah batu.
"Tujuh Penerbang berada dalam status DUSTWUN yang berarti 'status tugas-keberadaannya tidak diketahui'. Saat ini, kami dapat mengonfirmasi satu jenazah telah ditemukan," kata Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS.
Seorang pejabat manajemen darurat di wilayah Kagoshima, tempat kecelakaan itu terjadi, mengatakan polisi menerima informasi bahwa pesawat itu "mengeluarkan api dari mesin kiri".
Media penyiaran publik NHK mengutip seorang nelayan perempuan setempat yang mengatakan dia melihat pesawat itu jatuh ke laut.
(ita/ita)