Israel dan Hamas sedang melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Namun, situasi di Yerusalem dan Tepi Barat justru memanas.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (30/11/2023), ratusan pemuda Palestina ditangkap di Tepi Barat pada Selasa (28/11) dini hari waktu setempat. Pasukan Israel menyerbu kota Beitunia dan Kafr Ain, sebelah barat Ramallah, dan menembak dua pemuda.
Keduanya meninggal tak lama kemudian akibat luka-luka tembak yang mereka alami. Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina menyebut Israel telah menahan lebih dari 3.200 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Mayoritas dari mereka yang ditangkap dibawa dari rumah atau saat berada di pos-pos pemeriksaan Israel. Sementara itu, di luar penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel menembakkan gas air mata ke puluhan warga Palestina yang berkumpul menunggu pembebasan puluhan tahanan wanita dan anak-anak.
Sebanyak 33 warga Palestina, terdiri dari 30 anak-anak dan tiga wanita, dibebaskan dari penjara Ofer dan sebuah pusat penahanan di Yerusalem, dengan imbalan pembebasan sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang dilakukan oleh pasukan dan pemukim Israel terus meningkat setelah serangan Hamas tersebut. Kekerasan di wilayah tersebut meningkat setelah lebih dari satu tahun penyerbuan dan penangkapan oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Sebelum serangan Hamas ke Israel, tahun 2023 sudah menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dalam lebih dari dua dekade.
4 Orang Tewas Ditembak Israel Termasuk 2 Anak di Tepi Barat
Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (30/11/2023), sedikitnya empat warga Palestina, termasuk dua anak berusia 15 tahun dan 8 tahun, tewas ditembak tentara Israel dalam insiden terpisah di kota Jenin, Tepi Barat. Penembakan yang menewaskan keempat warga Palestina itu disebut terjadi pada Rabu (29/11) waktu setempat.
Kedua bocah Palestina itu ditembak saat berada di pinggir jalan raya utama Jenin. Padahal, area itu yang secara teoretis terlarang bagi pasukan militer Israel.
"Dua anak, Adam Samer Al-Ghoul (berusia 8 tahun) dan Basil Suleiman Abu Al-Wafa (berusia 15 tahun), ditembak mati oleh pasukan pendudukan di kota Jenin," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.
Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengklaim Al-Wafa sebagai anggotanya. Rekaman CCTV yang beredar secara daring dan berita televisi lokal menunjukkan seorang bocah laki-laki terkena peluru dan tumbang di jalanan setempat. Peristiwa itu langsung membuat anak-anak lainnya berlarian.
Sejumlah gambar lainnya menunjukkan seorang remaja juga terkena peluru dan tumbang, kemudian muncul seruan minta tolong ketika lebih banyak tembakan mengenai area tanah di sekitar remaja itu. Orang-orang terlihat berlarian mencari perlindungan.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)