Setiap warga negara asing (WNA) yang masuk ke wilayah Rusia kemungkinan akan diminta untuk menandatangani 'perjanjian loyalitas' pada saat tiba di negara tersebut. Dalam perjanjian itu, setiap WNA harus berjanji untuk tidak mengkritik invasi Moskow ke Ukraina.
Aturan baru yang mengatur soal 'perjanjian loyalitas' itu sedang dipersiapkan lebih lanjut oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (29/11/2023).
Rusia melakukan penindakan keras, yang belum pernah terjadi sebelumnya, terhadap setiap perbedaan pendapat di wilayahnya. Langkah itu ditingkatkan menjelang pemilu tahun 2024, yang berpeluang untuk memperpanjang pemerintahan Presiden Vladimir Putin hingga setidaknya tahun 2030 mendatang.
Langkah terbaru Moskow ini, menurut laporan kantor berita TASS, akan mewajibkan setiap WNA untuk mematuhi undang-undang ketat yang melarang kritikan terhadap perang yang dipicu Rusia di Ukraina, dan untuk tidak membuat pernyataan positif soal komunitas LGBTQ.
TASS, yang mengutip rancangan dokumen, melaporkan bahwa setiap WNA akan 'menyetujui, dengan memasuki wilayah Rusia, untuk mematuhi larangan-larangan yang ditetapkan dengan tujuan melindungi kepentingan nasional Rusia'.
Orang tersebut, menurut laporan TASS, akan setuju untuk tidak 'mendiskreditkan, dalam bentuk apa pun, kebijakan luar negeri dan dalam negeri Federasi Rusia'.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)