Rusia Berencana Wajibkan Janji 'Loyalitas' untuk WNA Masuk Negaranya

Rusia Berencana Wajibkan Janji 'Loyalitas' untuk WNA Masuk Negaranya

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 18:18 WIB
People walk across a snowbank near the Kremlin wall and St. Basils Cathedral following a heavy snowfall in Moscow, Russia, November 27, 2023. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Ilustrasi -- Kota Moskow diselimuti salju tebal saat musim dingin tahun ini (dok. REUTERS/Evgenia Novozhenina)
Moskow -

Setiap warga negara asing (WNA) yang masuk ke wilayah Rusia kemungkinan akan diminta untuk menandatangani 'perjanjian loyalitas' pada saat tiba di negara tersebut. Dalam perjanjian itu, setiap WNA harus berjanji untuk tidak mengkritik invasi Moskow ke Ukraina.

Aturan baru yang mengatur soal 'perjanjian loyalitas' itu sedang dipersiapkan lebih lanjut oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (29/11/2023).

Rusia melakukan penindakan keras, yang belum pernah terjadi sebelumnya, terhadap setiap perbedaan pendapat di wilayahnya. Langkah itu ditingkatkan menjelang pemilu tahun 2024, yang berpeluang untuk memperpanjang pemerintahan Presiden Vladimir Putin hingga setidaknya tahun 2030 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah terbaru Moskow ini, menurut laporan kantor berita TASS, akan mewajibkan setiap WNA untuk mematuhi undang-undang ketat yang melarang kritikan terhadap perang yang dipicu Rusia di Ukraina, dan untuk tidak membuat pernyataan positif soal komunitas LGBTQ.

TASS, yang mengutip rancangan dokumen, melaporkan bahwa setiap WNA akan 'menyetujui, dengan memasuki wilayah Rusia, untuk mematuhi larangan-larangan yang ditetapkan dengan tujuan melindungi kepentingan nasional Rusia'.

ADVERTISEMENT

Orang tersebut, menurut laporan TASS, akan setuju untuk tidak 'mendiskreditkan, dalam bentuk apa pun, kebijakan luar negeri dan dalam negeri Federasi Rusia'.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Ditambahkan TASS dalam laporannya bahwa setiap WNA juga harus mematuhi aturan yang melarang untuk membagikan informasi publik soal hubungan LGBTQ, berdasarkan undang-undang Rusia, dan menahan diri untuk tidak 'memutarbalikkan kebenaran sejarah' soal peran Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

TASS melaporkan bahwa dokumen itu akan segera diajukan ke Duma, majelis rendah parlemen Rusia. Tidak disebutkan lebih detail soal ancaman hukuman yang dihadapi para WNA yang melanggar 'perjanjian loyalitas' tersebut.

Kremlin menolak untuk mengomentari laporan soal aturan baru tersebut dalam pertemuan dengan wartawan pada Rabu (29/11) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads