Kesaksian Pahit Warga Palestina Bertahun-tahun Ditahan Israel

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 27 Nov 2023 07:30 WIB
Foto: Israa Jaabis (kedua dari kiri) saat memeluk keluarganya usai dibebaskan dari penjara Israel-(AFP/OREN ZIV)
Tepi Barat -

Israel telah melepaskan puluhan warga Palestina yang selama ditahan di penjara mereka dalam kesepakatan pertukaran dengan sandera Hamas. Warga Palestina yang bebas kemudian menceritakan pahitnya hidup di dalam penjara Israel.

Dilansir AFP, Minggu (26/11/2023), Israel telah membebaskan setidaknya 39 orang warga Palestina yang ditahan di penjara mereka. Pembebasan tahanan merupakan bagian dari kesepakatan dengan Hamas dalam gencatan senjata di Gaza.

Seorang tahanan asal Palestina yang dibebaskan, Marah Bakir (24), bersyukur atas kebebasannya. Namun, dia menyadari kebebasan dirinya berasal dari darah warga Palestina lainnya di Gaza.

"Saya senang namun pembebasan saya harus dibayar dengan darah para martir," kata Marah Bakir.

Bakir mengatakan kebebasan dari 'empat dinding penjara' merupakan hal yang sungguh luar biasa. Bakir telah ditahan selama 8 tahun.

"Saya menghabiskan akhir masa kanak-kanak dan remaja saya di penjara, jauh dari orang tua dan pelukan mereka," katanya setelah kembali ke rumah keluarganya di Beit Hanina, Yerusalem timur.

Warga Palestina lainnya yang dibebaskan Israel, Hanan Al-Barghouti (58), turut bersyukur atas kebebasannya dan mendoakan warga yang ada di Gaza. Al-Barghouti dibebaskan setelah dua bulan ditahan Israel.

Tahana asal Palestina yang dibebaskan Israel (Foto: REUTERS/AMMAR AWAD)

"Semoga Tuhan membalas mereka dengan baik atas nama kami. Jika bukan karena rakyat Gaza, kita tidak akan melihat kebebasan," kata Al-Barghouti.

Dia kemudian menceritakan apa yang dialaminya selama berada di dalam penjara Israel. Dia mengatakan dirinya dan warga Palestina lain harus merasakan kepahitan hidup dan dihina.

"Kami berada di dalam penjara, memakan kepahitan. Mereka sadis. Mereka menghina dan mempermalukan kami, namun harga diri kami tinggi dan martabat kami terangkat, berkat perlawanan," ucapnya.

Tahanan Palestina tampak mengenakan jaket abu-abu saat dilepas dari penjara. Mereka diarak di Beitunia di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Warga yang menyambut tampak bersorak gembira. Sebagian lagi juga tampak menangis terharu.

Momen itu sempat diwarnai tembakan gas air mata dari Israel yang ingin membubarkan kerumunan massa. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga orang ditembak dan terluka oleh pasukan keamanan Israel. Namun, hal itu tak menjadi penghalang bagi warga Palestina untuk bersukacita menyambut bebasnya keluarga mereka.

"Polisi Israel ada di rumah kami dan mencegah orang datang menemui kami," kata Fatina Salman, ibu dari Malak (23) yang ditangkap dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 2016 karena dituduh mencoba menikam seorang petugas polisi di Yerusalem.

Malak sebenarnya baru akan bebas pada tahun 2025. Kini, Malak telah kembali dan mendapat sambutan penuh kemenangan di lingkungannya di Beit Safafa.

"Putriku lemas, sejak kemarin dia belum makan," kata Salman.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Netanyahu Bilang ke Biden Bakal Serang Gaza Lagi Setelah Gencatan Senjata






(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork