Hamas membebaskan sandera tahap kedua yang terdiri dari 13 warga Israel dan empat warga negara Thailand. Sejumlah sandera itu sempat saling dadah dengan pejuang Hamas saat momen pelepasan mereka.
Dilansir Reuters, Minggu (26/11/2023), 17 orang yang dibebaskan itu tiba di Israel pada Minggu. Pembebasan sandera ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Hamas dan Israel sepakat melakukan pertukaran 50 sandera Hamas dengan 150 orang warga Palestina yang ditahan Israel. Gambar-gambar televisi menunjukkan para sandera berada di perbatasan Rafah di sisi Mesir setelah meninggalkan Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Hamas tampak menyerahkan para sandera tersebut kepada Komite Palang Merah Internasional pada Sabtu malam. Enam dari 13 warga Israel yang dibebaskan adalah perempuan dan tujuh lainnya adalah remaja atau anak-anak.
Yang termuda adalah Yahel Shoham yang berusia tiga tahun, dibebaskan bersama ibu dan saudara laki-lakinya. Ayahnya masih menjadi sandera.
Dalam video itu, tampak momen sandera dan anggota Hamas saling melambaikan tangan. Ada pula yang terlihat tersenyum saat dibawa ke ambulans oleh anggota Hamas. Selain itu, ada pula sandera yang mengacungkan jempol usai naik ke ambulans.
"Para sandera yang dibebaskan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit di Israel, di mana mereka akan berkumpul kembali dengan keluarga mereka," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
Israel juga disebut telah membebaskan 39 warga Palestina - enam wanita dan 33 anak di bawah umur - dari dua penjara. Beberapa warga Palestina itu sudah tiba di Al-Bireh Municipality Square di Tepi Barat. Mereka disambut ribuan warga.
Seorang pejabat Palestina yang mengetahui langkah diplomatik tersebut mengatakan Hamas akan melanjutkan gencatan senjata, penghentian pertempuran pertama sejak pejuang Hamas mengamuk di Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Menanggapi serangan itu, Israel telah berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, menghujani bom dan peluru ke daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di utara. Sekitar 14.800 orang, sekitar 40% di antaranya anak-anak, telah terbunuh, kata otoritas kesehatan Palestina pada hari Sabtu.
Pertukaran pada hari Sabtu ini menyusul pembebasan awal 13 sandera Israel, termasuk anak-anak dan orang tua, oleh Hamas pada hari sebelumnya sebagai imbalan atas pembebasan 39 wanita dan remaja Palestina dari penjara Israel. Pada hari Jumat Hamas juga membebaskan seorang warga negara Filipina dan 10 pekerja pertanian Thailand.
Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan keempat warga Thailand yang dibebaskan pada hari Sabtu itu ingin mandi dan menghubungi kerabat mereka. Dia mengatakan semuanya aman dan menunjukkan sedikit dampak buruk.
Tonton juga Video: Saling Dadah Pejuang Hamas-Warga Israel di Momen Pelepasan Tahanan