Qatar, yang menjadi mediator dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas demi pembebasan sandera, mengungkapkan bahwa total 24 sandera telah dibebaskan oleh kelompok militan Palestina itu. Terdapat 13 sandera asal Israel dan 10 sandera asal Thailand di antara sandera yang dibebaskan oleh Hamas.
Seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (25/11/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengungkapkan bahwa 24 sandera yang dibebaskan pada Jumat (24/11) waktu setempat itu telah diserahkan oleh Hamas kepada Palang Merah di Jalur Gaza.
"Mereka yang dibebaskan termasuk 13 warga negara Israel, beberapa di antaranya berkewarganegaraan ganda, serta 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina," tutur Al-Ansari dalam pernyataannya.
Sebanyak 13 warga Israel yang dibebaskan Hamas itu mencakup enam wanita lanjut usia (lansia) dan empat anak-anak. Militer Israel dalam pernyataannya menyebut 13 warganya itu telah dipulangkan ke wilayah Israel dan sedang menjalani pemeriksaan kesehatan.
Hamas dilaporkan menyandera lebih dari 240 orang, yang juga termasuk sejumlah warga negara asing, setelah melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang yang sebagian besar warga sipil.
Serangan Hamas itu memicu gempuran tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza, yang sejauh ini dilaporkan telah menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk ribuan anak-anak.
Sebagai imbalan atas pembebasan sandera, terutama sandera Israel, otoritas Tel Aviv membebaskan 39 tahanan Palestina yang selama ini ditahan di penjara-penjaranya. Sebuah LSM Palestina melaporkan bahwa 39 tahanan itu telah dibebaskan oleh otoritas Israel berdasarkan kesepakatan dengan Hamas.
Sebanyak 28 tahanan Palestina di antaranya dibebaskan di Tepi Barat, sedangkan 11 tahanan Palestina lainnya sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem Timur.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Israel Disebut Bakal Bebaskan 24 Perempuan-15 Remaja Palestina':
(nvc/idh)