Penikaman yang melukai tiga anak-anak di Dublin, Irlandia, telah memicu kerusuhan. Massa yang mendatangi lokasi penikaman di pusat kota Dublin, terlibat bentrok dengan polisi dan berujung melakukan aksi pembakaran juga penjarahan terhadap toko sekitar.
Seorang tersangka, yang tidak disebut identitasnya dan asal kewarganegaraannya, telah ditangkap terkait penikaman tersebut. Namun, motif penikaman itu belum diketahui secara jelas, dengan kepolisian setempat belum mengesampingkan dugaan motif apa pun, termasuk apakah serangan itu terkait dengan teror.
Kerusuhan pecah setelah para demonstran anti-imigran mendatangi lokasi penikaman, yang terletak di samping jalan raya utama O'Connell Street, dan terlibat bentrokan dengan polisi antihuru-hara yang ada di lokasi. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (24/11/2023).
Lokasi penikaman masih ditutup untuk umum ketika sekelompok orang, yang terdiri atas sekitar 50 demonstran anti-imigran, menerobos pembatas yang dipasang polisi. Beberapa demonstran berteriak 'keluarkan mereka' dan salah satu dari mereka menendang kaca spion salah satu mobil polisi yang ada di lokasi. Sejumlah demonstran terlihat membawa bendera Irlandia dalam aksi tersebut.
Tak lama setelah itu, kerumunan orang yang lebih besar mulai melemparkan benda-benda dan menyalakan kembang api yang diarahkan ke para polisi antihuru-hara yang berjaga di lokasi, dengan memakai helm pelindung dan membawa perisai.
Setelah itu, kerusuhan pecah dengan sebuah bus tingkat dibakar hingga hangus di depan patung Daniel O'Connell yang ada di ujung ruas jalanan tersebut. Jendela-jendela di hotel Holiday Inn dan restoran cepat saji McDonalds yang ada di dekat lokasi dilaporkan pecah. Sebuah toko merek Footlocker dijarah massa.
Sebuah mobil polisi yang ada di lokasi juga dibakar dalam kerusuhan ini.
"Itu adalah pemandangan yang memalukan. Kita memiliki faksi hooligan yang gila dan didorong oleh ideologi sayap kanan yang terlibat dalam kekerasan serius," sebut Komisioner Kepolisian setempat, Drew Harris, saat berbicara kepada wartawan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)