RS Indonesia di Gaza diserang militer Israel hingga menewaskan belasan orang. Rumah sakit itu diserang dengan peluru artileri dan rudal, serta dikepung dengan tank-tank militer Israel.
Serangan ini membuat 200 pasien Rumah Sakit Indonesia di Gaza dievakuasi ke rumah sakit Nasser di kota selatan Khan Yunis. Berikut informasi selengkapnya.
1. RS Indonesia di Gaza Diserang Militer Israel
Laporan kantor berita Palestina, WAFA, seperti dikutip The National News, menyebut bahwa Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza diserang dengan peluru artileri dan rudal, sementara para tentara menembaki 'siapa pun yang bergerak di luar pintu rumah sakit'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengeboman itu, menurut WAFA, disebut mengenai bagian bedah khusus wanita dan melukai para dokter yang sedang melakukan operasi.
Tim medis setempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rumah sakit itu menjadi target serangan tanpa peringatan. Staf rumah sakit itu, menurut laporan Al Jazeera, meminta bantuan mendesak kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah di tengah situasi tersebut.
Al-Qudra dalam pernyataannya, seperti dikutip Al Jazeera, mengkhawatirkan pasukan Israel akan mengulangi apa yang terjadi terhadap Rumah Sakit Al-Shifa, pada RS Indonesia. Disebutkan Al-Qudra bahwa situasi di rumah sakit itu sangat buruk dan pasukan Israel semakin mengintensifkan serangan mereka.
![]() |
2. 12 Orang Tewas
Total 12 orang tewaa akibat serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza yang dimulai sejak Senin (20/11) pagi waktu setempat, dilansir AFP dan Al Jazeera, Senin (20/11/2023). Di antara korban tewas itu, ada sejumlah pasien.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, dalam pernyataannya menyebut sedikitnya 12 orang, termasuk beberapa pasien yang mengalami luka-luka dan pendamping mereka, tewas akibat serangan Israel terhadap RS Indonesia yang terletak di wilayah Jalur Gaza bagian utara.
"Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat pendudukan Israel yang menargetkan Rumah Sakit Indonesia," sebut Al-Qudra dalam pernyataannya.
Laporan Al Jazeera menambahkan bahwa beberapa dokter juga tewas akibat serangan Israel terhadap rumah sakit itu.
3. WHO Kaget Israel Serang RS Indonesia
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza diserang Israel. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) terkejut dengan kondisi tersebut.
"WHO terkejut dengan serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dilaporkan mengakibatkan 12 kematian, termasuk pasien, dan puluhan luka-luka, termasuk yang kritis dan mengancam jiwa," cuit Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, lewat kaun X-nya, Senin (20/11/2023).
Cuitan itu disampaikan Tedros tanpa menyebut subjek penyerang RS Indonesia. Tedros tidak menulis nama 'Israel' atau entitas lain sebagai pihak pelaku. Dia menegaskan masyarakat sipil harus terlindung di rumah sakit, tidak boleh diserang dalam kondisi perang sekalipun.
"Petugas kesehatan dan masyarakat sipil tidak boleh kena horor seperti itu, dan khususnya saat mereka ada di dalam rumah sakit," kata Tedros.
Baca di halaman selanjutnya.
4. 200 Pasien Dievakuasi
Sebanyak 200 pasien dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza. Mereka dievakuasi dengan bantuan organisasi kemanusiaan, Komite Palang Merah Internasional.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra kepada AFP, Selasa (21/11), menyebut 200 pasien dievakuasi dari rumah sakit Indonesia di Jabaliya dan dibawa dengan bus ke rumah sakit Nasser di kota selatan Khan Yunis.
"Tentara Israel mengepung rumah sakit Indonesia," katanya.
"Kami khawatir hal yang sama akan terjadi di sana seperti yang terjadi di Al-Shifa," tambahnya, merujuk pada rumah sakit Al-Shifa yang telah diserbu pasukan Israel sejak Rabu (15/11).
5. RI Kutuk Israel yang Serang RS Indonesia
Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza. Pemerintah menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional," kata Menlu RI Retno Marsudi dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).
"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," imbuhnya.
6. Kemlu Hilang Kontak dengan 3 WNI
Kemlu hilang kontak dengan 3 WNI di Gaza pasca serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza. Menlu RI Retno Marsudi mengatakan ketiga WNI itu merupakan relawan di RS Indonesia.
"Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan 3 orang WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia," ujar Menlu Retno, Senin (20/11/2023).
Menlu Retno juga telah menghubungi UNRWA di Gaza untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapa pun di RS Indonesia saat ini.
"Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan 3 WNI tersebut," ucap Retno.
"Koordinasi dengan MerC Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT," imbuhnya.