Iran telah meluncurkan rudal hipersonik terbarunya, yang diberi nama "Fattah II". Peluncuran tersebut disaksikan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei saat melakukan pemeriksaan rudal dan drone milik unit kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
"Fattah II" telah digambarkan oleh media pemerintah sebagai rudal hipersonik dengan kemampuan meluncur. Pengumuman tersebut menyusul pengenalan rudal hipersonik pertama yang diproduksi di dalam negeri Iran, "Fattah," yang diluncurkan pada bulan Juni.
Dalam acara yang digelar pada Minggu (19/11) waktu setempat tersebut, Khamenei, seperti dikutip Al-Arabiya, Senin (20/11/2023) mendesak negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan politik dengan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintahan Islam harus memutuskan hubungan politik mereka dengan rezim Zionis setidaknya untuk jangka waktu terbatas," kata Khamenei.
Dia juga meminta negara-negara Muslim untuk menghalangi aliran energi dan barang ke Israel.
Awal bulan ini, Khamenei juga telah mendesak negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan ekonomi dengan Israel dan menyerukan "pemblokiran ekspor minyak dan makanan."
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok milisi Palestina, Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai pembalasan atas serangan mereka pada 7 Oktober. Para pejabat Israel mengatakan serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 240 orang disandera.
Simak Video 'Iran Desak Negara Muslim Putuskan Hubungan dengan Israel Secara Terbatas':
Kampanye udara dan darat Israel telah menewaskan sekitar 12.000 orang di Gaza, termasuk 5.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina tersebut.
Iran, sumber utama dukungan finansial dan militer bagi Hamas, memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, namun menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Israel telah lama menuduh Iran memperburuk kekerasan dengan memasok senjata ke Hamas. Pemerintah Iran selama ini menolak mengakui Israel dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Iran dan Israel selama bertahun-tahun terlibat dalam konflik rahasia, dan Iran menuduh Israel mengatur serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.