Rumah Sakit (RS) Al Shifa adalah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Namun, suasana rumah sakit ini kini dicekam tank-tank Israel.
RS Al Shifa ada di Gaza City, pusat Gaza, Palestina. Daerah Gaza adalah daerah yang diperintah Hamas, kelompok yang dimusuhi Israel.
Dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (14/11/2023), Israel bersikeras menuduh Hamas membangun komando militer di bawah kompleks RS Al-Shifa. Tuduhan itu telah dibantah keras oleh Hamas yang menguasai Jalur Gaza sejak tahun 2007 lalu.
Suasana mencekam. Para saksi mata melaporkan serangan udara yang intens kembali terjadi, dengan tank-tank dan kendaraan lapis baja berada dalam jarak hanya beberapa meter dari gebang kompleks RS-Al Shifa. Dilansir BBC, staf di sini tidak mungkin pergi tanpa risiko terluka atau meninggal.
Tak hanya itu, RS ini kekurangan pasokan energi. Bahan bakan minyak (BBM) untuk menghidupkan generator listrik kini sudah habis. 34 orang pasien termasuk bayi tewas karena kondisi ini.
Pakai generator untuk menghidupkan listrik? Kenapa tidak pakai aliran listrik biasa saja? Tidak bisa. Israel sudah memutus pasokan listrik menyusul serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu terkepung dan kehabisan bahan bakar.
Padahal, banyak sekali orang yang menggantungkan hidupnya ke RS Al Shifa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Palestina mengatakan pada Senin (13/11) pagi waktu setempat bahwa sedikitnya 2.300 orang -- yang terdiri atas pasien, tenaga kesehatan, dan orang-orang yang mengungsi dari perang -- berada di dalam kompleks RS Al-Shifa yang kini lumpuh. Ada 650 pasien yang masih berada di dalam rumah sakit.
Simak Video 'Hamas: 25 dari 35 Rumah Sakit di Gaza Tidak Dapat Beroperasi':
Selanjutnya, tank Israel, mengepung RS Al Shifa:
(dnu/dnu)