Pilu Dokter RS Al-Shifa di Gaza Rawat Pasien Pakai Gula-Cuka

Pilu Dokter RS Al-Shifa di Gaza Rawat Pasien Pakai Gula-Cuka

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 10 Nov 2023 10:49 WIB
Kejam! militer Israel menyerang rumah sakit Al-Ahli Arab di Gaza, Palestina. Serangan mendadak itu disebut menewaskan 500 orang di lokasi.
Ilustrasi -- Petugas medis membawa korban perang antara Israel-Hamas ke sebuah rumah sakit di Jalur Gaza (dok. REUTERS/Mohammed Al-Masri)
Gaza City -

Kurangnya pasokan medis saat perang berkecamuk di Jalur Gaza, membuat para dokter berjuang keras menangani pasien dalam kondisi tidak memadai. Dokter di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, terpaksa merawat pasien tanpa obat penenang dan membalut luka dengan gula dan cuka.

Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (10/11/2023), seorang dokter bedah pada RS Al-Shifa, Ahmed Mokhallalati, menuturkan bahwa fasilitas medis di rumah sakit tersebut kini berada pada breaking point akibat gempuran militer Israel yang terus berlanjut ke Jalur Gaza.

Dengan persediaan bahan bakar hampir habis, ujar Mokhallalati, RS Al-Shifa terpaksa beralih kepada generator sekunder yang lebih kecil. Itu berarti, sebagian besar rumah sakit diselimuti kegelapan tanpa adanya penerangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para dokter hanya bisa menggunakan lampu pada ponsel mereka untuk mencatat dan memeriksa dokumen. Mereka juga sangat kelelahan dengan kondisi di fasilitas medis yang jauh melebihi kapasitas.

"Pagi ini, saya harus mengganti perban pada anak-anak tanpa menggunakan obat penenang, perban pada para pasien luka bakar untuk pasien trauma berat," tutur Mokhallalati kepada Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

"Sekarang bagi saya, perban standar adalah menggunakan gula, begitu juga dengan cuka untuk para pasien," ujarnya.

Mokhallalati menambahkan bahwa situasinya semakin genting dengan pengeboman terus melanda area-area sekitar rumah sakit.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Masalahnya adalah Anda terus-menerus mengalami pengeboman di sekitar rumah sakit atau di depan rumah sakit. Semalam, ada bom besar meledak di dekat rumah sakit. Dan setengah jam yang lalu, saat hendak mengoperasi seorang pasien... terjadi pengeboman yang sangat besar, mereka mengebom sebuah rumah di samping rumah sakit," ucapnya.

"Mereka membunuh separuh orang-orang secara langsung, tapi separuh lainnya, mereka membunuhnya dengan pengobatan yang tidak memadai," sebut Mokhallalati dalam pernyataannya.

Israel melancarkan pengeboman udara tanpa henti terhadap Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv melaporkan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu dan 240 orang lainnya disandera.

Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 10.000 orang tewas, sekitar 40 persennya anak-anak, akibat serangan Israel sebulan terakhir.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads