Ratusan aktivis Yahudi di Amerika Serikat menggelar aksi damai menduduki Patung Liberty di New York untuk menuntut gencatan senjata, dan diakhirinya "bombardir genosida" terhadap warga sipil di Gaza.
Mengenakan kaos hitam bertuliskan slogan-slogan "Yahudi menuntut gencatan senjata sekarang" atau "Bukan atas nama kami," para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan "Seluruh dunia menyaksikan" dan "Warga Palestina harus bebas" dalam aksi pada Senin (6/11) waktu setempat.
"Kata-kata terkenal dari nenek moyang Yahudi kami, Emma Lazarus, yang terukir di monumen ini mendorong kami untuk mengambil tindakan mendukung warga Palestina di Gaza yang ingin bernapas lega," kata Jay Saper dari Jewish Voice for Peace (JVP), penyelenggara acara tersebut, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP dan Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emma Lazarus adalah aktivis abad ke-19 yang membantu pengungsi Yahudi yang melarikan diri ke New York dari Eropa.
Pernyataan tersebut mengutip puisi Lazarus "New Colossus," yang diukir di dasar Patung Liberty sebagai syair untuk para imigran AS.
Para peserta dari Institute for Middle East Understanding menuntut "diakhirinya bombardir genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza."
"Selama masyarakat Gaza berteriak, kami perlu berteriak lebih keras, tidak peduli siapa yang mencoba membungkam kami," kata fotografer Nan Goldin, yang berdiri di samping beberapa pejabat terpilih setempat, beberapa di antaranya memiliki akar kuat dalam politik kiri.
Kota New York, yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya para migran, selama sebulan terakhir telah diramaikan oleh aksi-aksi demonstrasi pro-Israel dan pro-Palestina.
Kota ini adalah rumah bagi sekitar dua juta umat Yahudi dan ratusan ribu umat Muslim, dan sejauh ini terhindar dari kekerasan apa pun terkait konflik tersebut, meskipun ketegangan masih terlihat jelas di tempat-tempat tertentu seperti kampus-kampus.
Sebelumnya, pada hari Sabtu lalu, puluhan ribu demonstran, beberapa dibawa oleh Jewish Voice for Peace (JVP), berkumpul di Washington untuk menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dan mengecam kebijakan AS yang mendukung Israel.
Pada akhir Oktober, ribuan pengunjuk rasa, sebagian besar dikumpulkan oleh JVP, menduduki stasiun Grand Central di Manhattan dengan tuntutan yang sama.
Baca juga: Israel Klaim Rebut Benteng Hamas di Gaza |