Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebut Amerika Serikat mendorong Israel untuk membunuh dan melakukan tindakan kejam terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
"Bantuan Amerika Serikat kepada rezim Zionis (Israel) mendorong mereka untuk membunuh dan melakukan tindakan kejam yang mengabaikan rakyat Palestina," kata Raisi pada konferensi pers bersama di Teheran, Iran dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani yang sedang berkunjung.
"Kami percaya bahwa pemboman harus dihentikan sesegera mungkin, gencatan senjata harus segera diumumkan dan bantuan harus diberikan kepada rakyat Gaza yang tertindas," ujar Raisi, dikutip kantor berita AFP, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan ini adalah genosida, yang dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) dengan dukungan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa tertentu," imbuhnya.
Kunjungan pemimpin Irak ke Iran terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken secara mengejutkan singgah di Baghdad, Irak dalam tur diplomatiknya ke Timur Tengah untuk bertemu dengan Sudani.
Di Baghdad, Blinken mengecam "serangan atau ancaman" terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh para milisi, yang menurut AS memiliki hubungan dengan Iran.
Sejak dimulainya perang Hamas-Israel, serangan-serangan roket dan drone telah menargetkan pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak.
Irak dekat dengan Iran, dan baik Baghdad maupun Teheran tidak mengakui negara Israel.
Sebelumnya pada tanggal 25 Oktober, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut Amerika Serikat sebagai "kaki tangan kejahatan yang tidak dapat disangkal" yang dilakukan di Gaza.
Iran mendukung Hamas secara finansial dan militer, tetapi menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan kelompok tersebut ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu merupakan yang terburuk dalam 75 tahun sejarah negara tersebut.