Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, ibu kota Iran. Dalam pertemuan itu, Khamenei mengapresiasi ketahanan warga Jalur Gaza dalam menghadapi serangan Israel.
Seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Senin (6/11/2023), pertemuan Khamenei dan Haniyeh itu dikonfirmasi oleh media pemerintah Iran, termasuk kantor berita IRNA dalam laporannya pada Minggu (5/11) waktu setempat. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal kapan pertemuan itu berlangsung.
Haniyeh, dalam pertemuan itu, memberikan penjelasan kepada Khamenei soal perkembangan terkini di Jalur Gaza, termasuk soal apa yang disebutnya sebagai 'kejahatan' Israel di wilayah Palestina serta soal perkembangan di Tepi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Khamenei, menurut kantor berita IRNA, menyampaikan apresiasi untuk ketahanan warga Jalur Gaza.
"Ayatollah Khamenei memuji ketabahan dan mengapresiasi ketahanan masyarakat Gaza, dan menyampaikan penyesalan mendalam atas kejahatan rezim Zionis, yang didukung langsung oleh Washington dan beberapa negara Barat," demikian seperti dilaporkan media pemerintah Iran.
Disebutkan oleh media pemerintah Iran juga bahwa Khamenei juga 'menekankan kebijakan permanen Iran dalam mendukung kekuatan perlawanan Palestina melawan penjajah Zionis'.
Pemerintah Iran menyatakan dukungan untuk Hamas, namun juga menegaskan pihaknya tidak memainkan peran apa pun dalam serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv melaporkan lebih dari 1.400 orang tewas akibat serangan Hamas tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat Video: Bantu Palestina, Houthi Luncurkan Rudal-Drone ke Israel
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan Hamas itu, dengan laporan terbaru otoritas Jalur Gaza menyebut lebih dari 9.700 orang, yang sebagian besar warga sipil dan separuhnya anak-anak, tewas.
Pertemuan antara Khamenei dan Haniyeh, yang tinggal dalam pengasingan di antara Qatar dan Turki sejak tahun 2019, merupakan pertemuan pertama yang diketahui secara publik sejak perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Keduanya dilaporkan terakhir kali bertemu di Teheran pada Juni lalu.
Media pemerintah Iran mengonfirmasi pertemuan keduanya sehari setelah seorang pejabat Hamas mengungkapkan bahwa pertemuan itu digelar dalam beberapa hari terakhir.
Iran yang menjadi sumber utama dukungan finansial dan militer bagi Hamas, memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Israel sendiri telah sejak lama menuduh Teheran memperburuk konflik dengan memasok senjata kepada Hamas.
Iran menolak untuk mengakui Israel dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negeri sejak Revolusi Islam tahun 1979 silam.
Selama bertahun-tahun, Iran dan Israel terlibat dalam konflik rahasia, dengan Teheran menuding Tel Aviv mendalangi serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya.
Beberapa waktu lalu, pemerintahan ulama Iran telah memperingatkan Israel bahwa negara Yahudi itu akan menghadapi 'konsekuensi keras' jika serangan terus berlanjut terhadap Jalur Gaza.