Pemerintah Arab Saudi mengecam keras komentar kontroversial seorang menteri Israel yang menyinggung opsi serangan nuklir terhadap Jalur Gaza. Riyadh menyebut komentar semacam itu menunjukkan sifat 'ekstremisme dan kebrutalan' anggota pemerintah Israel.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (6/11/2023), Kementerian Luar Negeri Saudi dalam tanggapannya menyampaikan kecaman 'sangat keras' terhadap komentar Menteri Warisan Israel, Amihay Eliyahu, yang menyebut serangan nuklir bisa menjadi 'salah satu cara' dalam serangan militer Israel ke Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut komentar menteri Israel itu menunjukkan penetrasi 'ekstremisme dan kebrutalan' di antara anggota pemerintahan Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegagalan untuk segera memberhentikan menteri tersebut dari pemerintahan dan hanya membekukan keanggotaannya mencerminkan tingginya penghinaan terhadap semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan, moral, agama dan hukum dari pemerintah Israel," tegas Kementerian Luar Negeri.
Eliyahu yang dikenal sebagai politisi ultranasionalis ini merupakan anggota partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Dalam wawancara dengan radio lokal Israel, dia mengatakan dirinya tidak sepenuhnya puas dengan skala pembalasan Israel terhadap Hamas usai serangan mengejutkan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.400 orang.
Saat itu, Eliyahu ditanya soal opsi nuklir hipotetis sebagai bagian dari serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. "Itu salah satu caranya," demikian jawaban Eliyahu dalam wawancara tersebut.
Kantor PM Netanyahu, dalam pernyataannya pada Minggu (5/11), mengumumkan bahwa Eliyahu telah dinonaktifkan dari rapat-rapat kabinet 'sampai pemberitahuan lebih lanjut'.
Simak Video 'Israel Bakal Terus Menyerang, Minta Warga Gaza Pindah ke Selatan':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Ditegaskan juga oleh Tel Aviv bahwa pihaknya mematuhi hukum internasional dalam serangan-serangan terhadap Jalur Gaza beberapa pekan terakhir.
"Pernyataan Eliyahu tidak berdasarkan kenyataan. Israel dan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari membahayakan orang-orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami," tegas kantor PM Netanyahu.
Terlepas dari komentarnya yang kontroversial, sosok Eliyahu diketahui bukanlah bagian dari kabinet Israel yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam masa perang. Dia juga tidak mempunyai pengaruh dalam mengarahkan perang Israel melawan Hamas.
Eliyahu juga disebut tidak memiliki pengetahuan mendalam soal kemampuan nuklir Israel -- yang tidak diakui secara publik -- juga tidak mempunyai wewenang untuk mengaktifkannya.
Dalam postingan media sosial usai komentarnya menuai kontroversi, Eliyahu menyatakan bahwa: "Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu hanya metafora."