Perang Israel-Hamas telah menewaskan ribuan anak-anak tak bersalah di Gaza. Duta Besar (Dubes) Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan bahwa satu anak Palestina terbunuh setiap lima menit di Gaza akibat serangan udara Israel.
"Setiap lima menit, seorang anak Palestina terbunuh. Berapa hari lagi Anda menunggu untuk menyadari bahwa ini adalah perang melawan anak-anak kami? Anak-anak kami - yang, seperti anak-anak Anda, adalah anak-anak Tuhan, anak-anak terang," kata Mansour di depan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin lalu.
Mansour mengatakan, setidaknya 3.500 anak-anak Palestina telah tewas dalam serangan Israel selama tiga minggu, melebihi jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh di seluruh zona konflik dunia jika digabungkan sejak tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaza sekarang adalah neraka di bumi," kata Dubes Palestina tersebut pada sesi darurat Dewan Keamanan PBB yang diadakan atas permintaan Uni Emirat Arab.
"Setiap menit adalah perbedaan antara hidup dan mati bagi warga Palestina di Gaza," tambahnya seperti dikutip Al Arabiya, Rabu (1/11/2023).
Direktur Eksekutif Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Catherine Russell, menegaskan kembali pernyataan tersebut dengan mengatakan: "Akibat sebenarnya dari eskalasi terbaru ini akan diukur pada kehidupan anak-anak - mereka yang hilang akibat kekerasan dan mereka yang selamanya berubah karenanya."
Jumlah kematian anak-anak tersebut adalah "angka yang seharusnya sangat mengguncang kita semua," cetusnya.
Militer Israel telah membombardir wilayah Gaza siang dan malam, menyebabkan banyak bangunan runtuh dan menewaskan ribuan orang. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang - sebagian besar adalah warga sipil - tewas dan ribuan jasad diperkirakan berada di bawah reruntuhan.
Simak Video 'Sulitnya Kirim Bantuan ke Gaza':
Perang ini terjadi setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, menurut pejabat-pejabat Israel.
"2,3 juta warga Palestina di Gaza menghadapi kematian setiap hari dan setiap malam. Selamatkan mereka. Ada 2.000 orang yang tertimbun reruntuhan. Izinkan kami menemukan mereka, menyelamatkan mereka yang masih bisa diselamatkan, dan menguburkan mereka yang tewas dengan cara yang bermartabat," ujar Mansour.
Mansour menambahkan bahwa lebih dari 1,4 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka ketika Israel menggempur Gaza.
"Angka-angka mengejutkan ini terus meningkat setiap menitnya karena tindakan yang tertunda untuk menghentikan serangan gencar terhadap rakyat kami," katanya.
Pekan lalu, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tidak mengikat, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Namun, Dewan Keamanan PBB, sejauh ini gagal mencapai kesepakatan terkait konflik yang sedang berlangsung.