Serangan militer Israel di jalur Gaza terus berlanjut. Terbaru, setidaknya 50 orang dilaporkan tewas usai Israel menyerang kamp pengungsi Jabalia di jalur Gaza utara.
"Lebih dari 50 orang tewas dan sekitar 150 orang terluka dan puluhan lainnya tertimbun rerentuhan dalam pembantaian keji Israel yang menargetkan sebagian besar rumah di kamp Jabalia di jalur Gaza utara," kata sebuah pernyataan kementerian seperti dilansir AFP, Rabu (1/11/2023).
Dalam rekaman video yang diperoleh AFP menunjukkan ada 47 mayat ditemukan di rerentuhan. Serangan dari Israel itu menghantam beberapa rumah di kamp tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak militer Israel juga telah buka suara terkait serangan di Kamp Jabalia. Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan komandan Hamas bernama Ibrahim Biari yang diduga terkait dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.
"Penghapusannya dilakukan sebagai bagian dari serangan besar-besaran terhadap teroris dan infrastruktur teror milik Batalyon Jabalia Pusat yang telah mengambil kendali atas bangunan sipil di Kota Gaza," bunyi pernyataan militer Israel.
"Akibat serangan tersebut sejumlah besar teroris yang berada di Biari tewas. Infrastruktur teror bawah tanah yang tertanam di bawah bangunan, yang digunakan oleh teroris, juga runtuh setelah serangan tersebut," sambungnya.
Salah seorang warga Jabalia, Ragheb Aqal, menggambarkan serangan Israel tersebut seperti gempa bumi. Dia mengatakan rumah-rumah di kamp terkubur di bawah rerentuhan usai serangan Israel terjadi.
"Saya pergi dan melihat kehancuran... rumah-rumah terkubur di bawah reruntuhan dan potongan-potongan tubuh serta banyak korban luka dan korban luka," kata pria berusia 41 tahun itu kepada AFP.
(ygs/ygs)