21 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Area Tambang Kazakhstan

21 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Area Tambang Kazakhstan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 28 Okt 2023 15:26 WIB
(FILES) A view of the Kazakhstan mine of ArcelorMittal, a Western steel giant which entered the Kazakh market after the Soviet collapse, in the industrial town of Shakhtinsk on September 8, 2023. Over the past fifteen years, more than a hundred workers have lost their lives in the mines of ArcelorMittal, a Western steel giant which entered the Kazakh market after the Soviet collapse. In mid-August, Kazakhstan mourned the loss of another five workers at a mine, prompting debate about worker exploitation in a country scarred by communism and authoritarian rule. Faced with the harrowing incidents, President Kassym-Jomart Tokayev has threatened to ban ArcelorMittal from operating in Kazakhstan. But in a country teeming with natural resources and where the mining sector accounts for up to 17 percent of GDP, such steps may prove difficult. (Photo by Ruslan PRYANIKOV / AFP)
Ilustrasi -- Area tambang milik ArcelorMittal di Kazakhstan (dok. AFP/RUSLAN PRYANIKOV)
Astana -

Sedikitnya 21 orang tewas akibat kebakaran yang melanda area tambang milik raksasa baja global ArcelorMittal di Kazakhstan. Kebakaran ini mendorong pemerintah Kazakhstan untuk memerintahkan 'diakhirinya kerja sama investasi' dengan perusahaan tersebut.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/10/2023), kebakaran yang terjadi pada Sabtu (28/10) waktu setempat ini merupakan insiden mematikan kedua yang terjadi dalam dua bulan terakhir di area tambang ArcelorMittal di Kazakhstan. Dalam insiden pada Agustus lalu, sedikitnya lima pekerja tambang tewas.

"Pemerintah telah memerintahkan untuk mengakhiri kerja sama investasi dengan ArcelorMittal," ucap Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dalam pernyataannya yang dirilis tak lama usai kebakaran terjadi di dekat kota Karaganda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasional ArcelorMittal di negara tersebut sering dituduh gagal mematuhi peraturan keselamatan dan lingkungan oleh otoritas setempat.

Pernyataan pihak ArcelorMittal menyebut sedikitnya 21 pekerja tambang tewas di area tambang Kostensko. Upaya pencarian terus dilanjutkan terhadap 23 pekerja tambang lainnya yang terjebak usai kebakaran terjadi.

ADVERTISEMENT

Otoritas setempat mengatakan sejak awal bahwa sekitar 40 petugas penyelamat telah dikirimkan ke lokasi insiden, dan Menteri Urusan Darurat Syrym Shariphanov menyatakan dirinya segera tiba di lokasi.

Belum diketahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Tokayev dalam pernyataannya mengatakan bahwa komisi investigasi akan dibentuk untuk melakukan penyelidikan terhadap insiden itu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kebakaran yang terjadi pada akhir pekan ini menjadi yang terbaru dari serangkaian insiden yang terjadi di Kazakhstan, dan yang insiden tambang terburuk di Kazakhstan sejak tahun 2006 silam ketika 41 pekerja tambang tewas di area tambang ArcelorMittal.

ArcelorMittal diketahui mengoperasikan sekitar selusin area tambang di kawasan industri yang sangat tercemar di Kazakhstan, negara bekas Uni Soviet yang luas dan kaya akan sumber daya.

Ekstraksi besi dan batu bara, serta minyak, gas dan uranium, telah menjadikan perekonomian Kazakhstan sebagai yang terbesar di kawasan Asia Tengah. Meskipun diketahui bahwa insiden sering terjadi karena infrastruktur dan peralatan yang menua dan standar keselamatan kerja yang lemah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads