WHO Desak Hamas Bebaskan Semua Sandera karena Alasan Kesehatan

WHO Desak Hamas Bebaskan Semua Sandera karena Alasan Kesehatan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 26 Okt 2023 12:35 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Director General of the World Health Organization (WHO), talks to the media regarding the coronavirus and global health priorities in 2022, during a press conference, at WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Monday, Dec. 20, 2021. (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Hamas untuk memberikan bukti bahwa para sandera yang ditahannya masih hidup. WHO juga mendesak Hamas membebaskan mereka semua karena alasan kesehatan.

WHO mengatakan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) harus segera diberi akses medis untuk memastikan status kesehatan mereka, dan siap memberikan ICRC dukungan kesehatan apa pun yang diperlukan bagi para sandera.

Israel telah melakukan serangan udara terus menerus di Gaza sejak 7 Oktober lalu, ketika orang-orang bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik 222 lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, lebih dari 6.500 warga Palestina dilaporkan telah tewas, sebagian besar warga sipil, akibat serangan udara Israel tersebut. Ada kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel melakukan serangan darat, dalam upaya untuk menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

WHO mengatakan pihaknya "sangat prihatin" terhadap kesehatan para sandera, termasuk petugas kesehatan dan hingga 30 anak-anak.

ADVERTISEMENT

"Ada kebutuhan mendesak bagi para penyandera untuk memberikan tanda-tanda kehidupan, bukti penyediaan layanan kesehatan dan pembebasan segera, atas dasar kemanusiaan dan kesehatan, semua orang yang diculik," kata Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (26/10/2023).

Dia telah mengadakan pembicaraan pada hari Rabu (25/10) waktu setempat dengan Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah organisasi non-pemerintah Israel yang mewakili keluarga mereka yang diculik.

Tedros mengatakan dia "mendengar langsung tragedi, trauma dan penderitaan yang mereka hadapi".

"Banyak dari para sandera, termasuk anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia, memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, yang memerlukan perawatan dan pengobatan segera dan berkelanjutan. Trauma kesehatan mental yang dihadapi oleh para korban penculikan, dan keluarga, sangat akut dan dukungan psikososial sangat penting," kata pemimpin badan kesehatan PBB itu.

Tedros mengatakan WHO akan melakukan "semua yang kami bisa untuk mendukung kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan bagi mereka yang disandera".

"Semua warga sipil yang menderita dalam konflik ini harus dilindungi," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads