Skandal pejabat tinggi China yang menghilang dan dipecat telah memicu pertanyaan soal pemerintahan Xi, yang disebut semakin membuat sistem politik Beijing menjadi buram karena dia memusatkan kekuasaan dan menegakkan disiplin partai yang ketat.
Xi juga berupaya meningkatkan keamanan nasional, dengan tujuan menghilangkan segala ancaman dan kerentanan terhadap Partai Komunis yang berkuasa di China, saat ketegangan dengan Barat meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ironisnya, pemecatan Li menghilangkan hambatan besar bagi dimulainya kembali perundingan militer tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat (AS). Li dijatuhi sanksi AS tahun 2018 atas pembelian senjata Rusia oleh China, dengan Beijing menegaskan Menhan AS tidak akan bertemu Li sebelum sanksi dicabut.
Di China, jabatan Menhan sebagian besar bersifat seremonial, dan berfungsi sebagai wajah publik dalam diplomasi militer dengan negara-negara lainnya. Menhan China juga tidak memiliki kekuasaan komando, yang berada di tangan Komisi Militer Pusat.
Li dan Qin, yang sudah dipecat, masih mempertahankan posisi mereka dalam Partai Komunis. Namun menurut para analis, kemungkinan besar keduanya akan dicopot dari Partai Komunis dalam rapat besar pada akhir tahun ini.
Pemerintah China berulang kali menolak untuk mengomentari soal keberadaan Li dan alasan di balik absennya dia dari pandangan publik.
(nvc/ita)