Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, merespons aksi milisi Hamas terhadap Israel hingga berbuntut eskalasi konflik di Jalur Gaza saat ini. Menurut Abbas, aksi Hamas bukan cerminan rakyatnya.
"Tidak merepresentasikan masyarakat Palestina," kata Abbas, dilansir AFP, Reuters, dan BBC, Senin (16/10/2023).
Sebagai catatan, Abbas memang merupakan politikus yang berasal dari Fatah, kelompok yang berseberangan dengan Hamas. Saat ini, Jalur Gaza diperintah oleh Hamas. Abbas menjadi Presiden sejak 2005.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abbas menyatakan hanya Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang merupakan representasi sah dari rakyat Palestina.
Abbas juga menyerukan pembebasan sandera dan tahanan baik yang dipegang oleh pihak Israel maupun oleh Hamas pada saat ini. Pemindahan masyarakat Gaza bakal berakibat menjadi 'Nakba kedua'.
Abbas menyampaikan hal itu saat berbicara dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Maduro memberangkatkan bantuan ke Palestina.
Sampai saat ini, kondisi Jalur Gaza masih belum kondusif. Masih ada ancaman serangan darat dari Israel. Total jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.300 orang lebih. Rinciannya, 2.329 orang Palestina terbunuh dan 9.714 luka-luka. Data ini diperoleh BBC dari Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, daerah yang diperintah Hamas.
Update
Pemberitaan mengenai komentar Abbas soal Hamas ini bersumber dari kantor berita resmi otoritas Palestina, Wafa. BBC menyatakan bahwa komentar ini selanjutnya dihapus dari situs Wafa. Tidak jelas kenapa ini dihapus.
Laporan asli meliputi kalimat, "Presiden juga menekankan bahwa kebijakan Hamas dan aksinya tidak merepresentasikan rakyat Palestina, dan kebijakan, program, serta keputusan (PLO) merepresentasikan rakyat Palestina sebagai satu-satunya representasi sah."
Beberapa jam kemudian, kalimat itu diubah menjadi, "Presiden Abbas juga menekankan bahwa kebijakan, program, dan keputusan PLO adalah representasi rakyat Palestina dan representasi sah satu-satunya dari rakyat Palestina, dan bukan kebijakan organisasi lain."
Simak Video 'Pemimpin Hamas: Warga Palestina Tak Akan Tinggalkan Gaza!':