Arab Saudi memutuskan untuk menunda pembicaraan soal kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel. Penundaan itu dilakukan saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas hingga memicu kehancuran parah di Jalur Gaza.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada Sabtu (7/10) lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.300 orang dan melukai ribuan orang lainnya.
Israel lantas melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 1.900 tewas dan melukai lebih dari 7.000 orang lainnya. Bahkan Israel diperkirakan tengah mempersiapkan serangan darat terhadap Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah situasi konflik tersebut, Saudi yang menyatakan dukungan untuk Palestina memutuskan menunda pembicaraan normalisasi dengan Israel, yang selama ini berlangsung dengan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).
"Arab Saudi telah memutuskan untuk menghentikan diskusi mengenai kemungkinan normalisasi dan telah memberitahu para pejabat AS," tutur seorang sumber yang memahami diskusi tersebut kepada AFP.
Selama beberapa minggu sebelum situasi memanas di Jalur Gaza, Saudi berbicara soal kemajuan dalam upaya diplomasi yang dipimpin oleh AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel -- yang akan menjadi langkah penting bagi kerajaan yang menjaga dua situs paling suci umat Muslim tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Namun Riyadh menyuarakan kegelisahan yang meningkat soal nasib warga Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, di mana Israel melancarkan ribuan serangan udara dan memerintahkan evakuasi di bagian utara wilayah tersebut yang membuat ribuan orang mengungsi.
Pada Jumat (13/10) waktu setempat, Saudi mengecam keras seruan Israel yang meminta warga Palestina meninggalkan Gaza dan mengutuk serangan berkelanjutan terhadap 'warga sipil yang tidak berdaya'. Ini menjadi kecaman paling kuat dari Riyadh sejak perang meletus antara Israel dan Hamas.
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan penolakan tegas terhadap seruan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, dan menegaskan kecamannya atas penargetan secara terus-menerus terhadap warga sipil yang tidak berdaya di sana," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.