Korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza bertambah menjadi sedikitnya 1.900 orang. Lebih dari 7.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran yang dimulai sejak sepekan lalu.
Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina dalam laporan terbaru pada Jumat (13/10) waktu setempat melaporkan peningkatan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut.
Di antara 1.900 orang yang tewas, sebut Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 614 orang di antaranya merupakan anak-anak dan sebanyak 370 orang di antaranya berjenis kelamin perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan Kementerian Kesehatan Palestina juga menyebut sekitar 7.696 orang mengalami luka-luka akibat gempuran Israel yang berlangsung tujuh hari terakhir.
Selain di Gaza, sebut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 14 warga Palestina tewas di Tepi Barat sepanjang Jumat (13/10) waktu setempat. Dengan demikian, total 49 orang tewas di Tepi Barat sejak Sabtu (7/10) lalu.
Israel terus menggempur Jalur Gaza selama sepekan terakhir, untuk membalas serangan Hamas pada akhir pekan lalu yang melibatkan penyerbuan ratusan militan bersenjata dan rentetan serangan roket. Otoritas Israel melaporkan sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serangan Hamas di wilayahnya.
Hamas Sebut 70 Orang Tewas Akibat Serangan Israel Saat Mengungsi
Sejumlah pejabat Hamas melaporkan bahwa 70 orang tewas akibat serangan udara Israel yang mengenai konvoi warga yang mengungsi dari Gaza City. Disebutkan bahwa kebanyakan korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.
Kantor media Hamas, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut mobil-mobil yang membawa warga Gaza diserang di tiga lokasi saat bergerak menuju ke selatan dari Gaza City. Tidak diketahui secara jelas siapa target serangan tersebut atau apakah ada anggota Hamas di antara para penumpang.
Simak Video 'Lebih dari 2.800 Orang Tewas Akibat Perang Hamas Vs Israel':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Belum ada tanggapan dari Israel atas tuduhan Hamas tersebut.
Namun diketahui bahwa pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel memerintahkan penduduk Gaza bagian utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan, menjelang kemungkinan adanya invasi darat oleh pasukan Tel Aviv.
Diperkirakan ada sekitar 1,1 juta orang yang tinggal di wilayah Gaza bagian utara, dari total 2,3 juta penduduk Jalur Gaza. Gaza City yang masuk ke dalam wilayah Gaza bagian utara merupakan area paling padat penduduk.
Hamas menolak perintah militer Israel itu dan meminta warga Gaza tetap berada di rumah-rumah mereka. "Kami memberi tahu warga Gaza bagian utara dan dari Gaza City, untuk tetap tinggal di rumah dan tempat Anda," tegas juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Eyad al-Bozom, dalam konferensi pers.
Beberapa kelompok hak asasi manusia (HAM) mengecam perintah evakuasi yang dirilis militer Israel dan memperingatkan bahwa potensi pemindahan paksa penduduk sipil merupakan pelanggaran hukum internasional.