Militer Israel mengklaim serangan udaranya menewaskan seorang komandan senior Hamas di Jalur Gaza. Komandan Hamas yang tewas disebut bertugas memimpin operasi udara kelompok militan itu.
Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (14/10/2023), militer Israel dalam pernyataan terbarunya menyebut Murad Abu Murad, seorang komandan senior Hamas, tewas dalam serangan udaranya beberapa hari terakhir.
Disebutkan militer Israel bahwa Murad tewas ketika jet tempur Israel menyerang pusat operasional Hamas di Gaza City, yang disebut sebagai tempat kelompok militan itu melakukan 'aktivitas udara'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas belum memberikan konfirmasi atas klaim Israel tersebut.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza, untuk membalas serangan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu. Militer Israel mengklaim pasukannya menyerang infrastruktur dan posisi Hamas di Jalur Gaza, namun laporan menyebut banyak warga sipil yang menjadi korban.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina menyebut sedikitnya sedikitnya 1.900 orang tewas akibat gempuran Israel di Jalur Gaza. Angka itu mencakup 614 anak-anak dan 370 wanita.
Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa sekitar 7.696 orang mengalami luka-luka akibat gempuran Israel yang berlangsung tujuh hari terakhir.
Lihat Video 'Warga Gaza Mulai Mengungsi ke Selatan Buntut Ancaman Israel':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, otoritas Israel melaporkan sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serangan Hamas di wilayahnya. Sekitar 150 orang yang terdiri atas warga Israel dan warga negara asing juga diculik lalu dibawa oleh Hamas ke Jalur Gaza.
Pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel mengatakan pasukannya telah melancarkan operasi darat ke dalam perbatasan Jalur Gaza. Disebutkan bahwa operasi darat itu memiliki beberapa tujuan, termasuk mengumpulkan jenazah warga Israel yang hilang dan tertinggal di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, dan menguras kemampuan rudal anti-tank Hamas di dalam Jalur Gaza.
Militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka telah menargetkan beberapa posisi Hamas di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan berusaha mengumpulkan segala jenis informasi soal para sandera yang dibawa ke dalam wilayah tersebut.
Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa benda atau petunjuk apa pun yang mereka temukan di sepanjang perbatasan, merupakan informasi penting bagi mereka.
Laporan Al Jazeera menyebut bahwa operasi darat itu kini telah berakhir dan divisi infanteri yang masuk ke perbatasan Jalur Gaza telah menyeberang kembali ke wilayah Israel bagian selatan.
Operasi darat ini dilakukan menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilancarkan Israel ke wilayah Jalur Gaza yang berpenduduk padat. Pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel memperingatkan sekitar 1,1 juta warga di Jalur Gaza bagian utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan, yang diduga karena Tel Aviv akan melancarkan serangan darat. Peringatan itu dikecam banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).