Menteri Energi Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan pasokan kebutuhan dasar atau bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, sampai Hamas membebaskan orang-orang yang mereka sandera dalam serangan akhir pekan lalu.
"Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada listrik yang dinyalakan, tidak ada keran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang masuk sampai orang-orang Israel yang diculik dipulangkan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/10/2023).
Sekitar 150 warga Israel, orang asing dan warga negara berkewarganegaraan ganda diculik dan dibawa ke Jalur Gaza oleh Hamas dalam serangan mendadak ke Israel pada hari Sabtu (7/10) lalu. Lebih dari 1.200 orang di kota-kota Israel dan komunitas di sekitar Gaza, tewas dalam serangan Hamas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel kemudian melancarkan serangan udara terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza yang diblokade, menewaskan sekitar 1.200 orang.
Dalam beberapa hari terakhir Israel mengumumkan "pengepungan total" di Gaza, memutus pasokan air, bahan bakar dan listrik. Satu-satunya pembangkit listrik di wilayah Palestina itu tak beroperasi pada hari Rabu (11/10) setelah kehabisan bahan bakar.
Warga Gaza, Kamal Mashharawi, menceritakan sulitnya situasi mereka saat ini.
"Ini sangat sulit - kami tidak punya air, tidak punya internet, tidak punya listrik," katanya, dikutip BBC, Kamis (12/10/2023).
Simak Video 'PBB: Pasokan Makanan-Bahan Bakar Harus Diizinkan Masuk ke Gaza!':
Anak-anaknya terluka dan paru-parunya sakit. Kamal telah kehilangan beberapa anggota keluarganya tetapi tidak dapat menghubungi yang lain karena koneksi internet mati.
"Kami mencoba melakukan perjalanan darat ke supermarket terdekat tetapi tidak aman karena ledakan tersebut," ujarnya kepada BBC dari ruang bawah tanah yang menampung 45 orang.
Lebih dari 338.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.
"Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan," kata Antonio Guterres.