Afghanistan Kembali Diguncang Gempa M 6,3

Afghanistan Kembali Diguncang Gempa M 6,3

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 11 Okt 2023 10:26 WIB
Afghan men clear the debris after an earthquake in Zenda Jan district in Herat province, of western Afghanistan, Sunday, Oct. 8, 2023. Powerful earthquakes killed at least 2,000 people in western Afghanistan, a Taliban government spokesman said Sunday. Its one of the deadliest earthquakes to strike the country in two decades. (AP Photo/Omid Haqjoo)
Gempa bumi berkekuatan M 6,3 mengguncang Afghanistan pada Rabu (11/10) di area yang sama yang diguncang gempa pada Sabtu (7/10) lalu (dok. AP/Omid Haqjoo)
Kabul -

Afghanistan kembali diguncang gempa bumi dengan Magnitudo 6,3 pada Rabu (11/10) pagi waktu setempat. Gempa terbaru itu mengguncang area yang sama, di mana gempa dengan kekuatan serupa mengguncang pada akhir pekan lalu dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Seperti dilansir AFP, Rabu (11/10/2023), Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS melaporkan bahwa gempa bumi M 6,3 itu mengguncang pada Rabu (11/10) pagi, sekitar pukul 05.10 waktu setempat dan berpusat di lokasi berjarak 29 kilometer sebelah utara kota Herat. Pusat gempa disebut tergolong dangkal.

Para relawan dan petugas penyelamat telah bekerja sejak Sabtu (7/10) waktu setempat, dalam upaya terakhir menemukan korban selamat dalam gempa sebelumnya. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut gempa pada akhir pekan meratakan seluruh desa dan berdampak pada lebih dari 12.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat lokal dan nasional memberikan perhitungan yang berbeda soal jumlah korban tewas dan luka akibat gempa sebelumnya. Namun Kementerian Urusan Bencana Afghanistan menyebut sedikitnya 2.053 orang tewas akibat gempa pada Sabtu (7/10) lalu.

Belum ada laporan mengenai jumlah korban baru setelah gempa M 6,3 mengguncang di dekat Herat pada Rabu (11/10) pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Gempa bumi pada akhir pekan, yang juga berkekuatan M 6,3, dilaporkan menghancurkan 11 desa di distrik Zenda Jan, Provinsi Herat.

"Tidak ada satu pun rumah yang tersisa, bahkan tidak ada kamar yang menjadi tempat kami bermalam," sebut warga setempat, Mohammad Naeem (40), yang kehilangan 12 anggota keluarganya, termasuk ibunya, dalam gempa pada Sabtu (7/10) lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Laporan media lokal menyebut banyak warga Herat yang menghabiskan malam dengan tinggal di tenda-tenda terbuka karena takut akan gempa susulan setelah gempa mengguncang pada akhir pekan.

Menyediakan tempat perlindungan dalam skala besar akan menjadi tantangan bagi otoritas Taliban di Afghanistan, yang merebut kekuasaan pada Agustus 2021, dan memiliki hubungan buruk dengan organisasi bantuan internasional.

Afghanistan merupakan wilayah yang kerap diguncang gempa bumi mematikan, namun bencana pada akhir pekan lalu tercatat sebagai yang terburuk dalam 25 tahun terakhir. Kebanyakan rumah di area pinggiran Afghanistan terbuat dari lumpur dan dibangun di sekitar tiang penyangga kayu, dengan sedikit baja atau beton.

Keluarga besar dari beberapa generasi sekaligus umumnya tinggal di bawah satu atap, yang berarti gempa bumi yang serius bisa menghancurkan masyarakat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads