Pemerintah Inggris meninjau ulang bantuan pembangunan yang diberikan kepada Palestina, setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Inggris diketahui mengalokasikan 17 juta Poundsterling (Rp 326,9 miliar) sebagai bantuan pembangunan untuk Palestina selama setahun ke depan.
"Kami saat ini sedang meninjau kembali bantuan kami. Meskipun sudah seperti itu, kami menjalani proses yang sangat ketat untuk jenis bantuan yang kami berikan," ucap Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Oliver Dowden kepada ITV News, seperti dilansir AFP, Selasa (10/10/2023).
"Penting juga untuk mengapresiasi bahwa kami tidak seharusnya mengelompokkan bersama Hamas di Jalur Gaza yang melancarkan serangan ini dan Otoritas Palestina serta rakyat Palestina," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penting untuk memisahkan kedua hal tersebut. Tapi tentu saja, kami akan mempertimbangkan kembali bantuan itu," imbuh Dowden.
Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris (FCDO), yang bertanggung jawab mengelola bantuan pembangunan luar negeri, belum memberikan komentarnya.
Menurut ringkasan bulan Juli yang dirilis FCDO, Inggris telah mengalokasikan 17 juta Poundsterling dari anggaran bantuan pembangunan luar negerinya untuk tahun finansial 2023-2024 untuk mendukung warga Palestina.
Jumlahnya, menurut dokumen ringkasan itu, akan meningkat menjadi 29 juta Poundsterling (Rp 557,7 miliar) pada tahun 2024-2025 mendatang.
Pernyataan Dowden itu disampaikan ketika Komisi Eropa menyatakan pihaknya melakukan peninjauan ulang terhadap bantuan pembangunan untuk Palestina.
Selain Inggris, pemerintah Austria sebelumnya juga mengumumkan bahwa mereka menghentikan sementara bantuan pembangunan ke wilayah Palestina. Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas serangan mendadak yang dilancarkan oleh kelompok Hamas terhadap Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Kami akan menghentikan semua pembayaran bantuan pembangunan untuk sementara waktu," kata Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg kepada radio publik Oe1, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Senin (9/10).
Dia mengatakan keputusan itu akan mempengaruhi dana bantuan sebesar 19 juta euro (US$ 20 juta).
Schallenberg juga mengatakan Austria akan meninjau semua proyek di wilayah Palestina dan berkonsultasi dengan Uni Eropa dan mitra-mitra internasionalnya.
Selain Austria, pemerintah Jerman juga ikut menghentikan sementara bantuan pembangunan ke wilayah Palestina buntut serangan mendadak kelompok Hamas terhadap Israel.
"Ini sedang diperiksa, artinya ditangguhkan sementara," kata juru bicara Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman, dikutip kantor berita AFP, Senin (9/10/2023).
Bantuan yang disetop sementara tersebut mencakup bantuan untuk proyek desalinasi, ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja, yang jumlahnya mencapai 125 juta euro (US$ 131 juta).