Gempa kuat M 6,3 mengguncang Afghanistan. Sebanyak 2.000 orang tewas usai gempa tersebut.
Dilansir AFP, Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa berada 40 kilometer (25 mil) barat laut kota terbesar di Herat. Gempa terjadi pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.
"Sejauh ini, lebih dari 1.000 perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia yang terluka telah dimasukkan dalam catatan kami, dan sekitar 120 orang telah kehilangan nyawa mereka," kata Kepala Penanggulangan Bencana Provinsi Herat, Mosa Ashari, kepada AFP, Minggu (8/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga bernama Bashir Ahmad mengatakan gedung-gedung terguncang. Dia mengatakan tembok-tembok retak dan ada yang roboh.
"Saya tidak dapat menghubungi keluarga saya, koneksi jaringan terputus. Saya terlalu khawatir dan takut, itu mengerikan," kata dia.
Ada 8 Gempa Susulan Kuat
Tercatat ada delapan gempa susulan dengan kekuatan antara 4,3 dan 6,3. Sesaat setelah gempa terjadi, laki-laki, perempuan dan anak-anak berdiri di jalan-jalan yang lebar, jauh dari gedung-gedung tinggi.
Mereka tetap berhati-hati untuk kembali ke rumah ketika gempa susulan bergemuruh selama berjam-jam.
"Situasinya sangat mengerikan, saya belum pernah mengalami hal seperti ini," kata Idrees Arsala, siswa berusia 21 tahun, orang terakhir yang berhasil mengevakuasi kelasnya dengan selamat saat gempa mulai terjadi.
2.445 Orang Tewas
Berdasarkan data korban yang telah diperbarui, jumlah korban tewas bertambah menjadi lebih dari 2.400 orang. Dilansir Reuters, Senin (9/10/2023) Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, Janan Sayeeq, mengatakan jumlah korban tewas menjadi 2.445 orang.
Sayeeq mengatakan 1.320 rumah rusak atau hancur. Dia merevisi jumlah korban yang mengalami luka.
"Lebih dari 2.000 (korban luka)," ujar Janan Sayeeq. Sebelumnya, dia menyebutkan terdapat 9.240 orang terluka.
Jumlah korban tewas ini melonjak dari 500 yang dilaporkan sebelumnya pada hari Minggu oleh Bulan Sabit Merah.
Seorang pejabat departemen kesehatan Herat, Dr Danish, mengatakan lebih dari 200 orang tewas dibawa ke berbagai rumah sakit. Dia menyebut sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
"Jenazah telah dibawa ke beberapa tempat-pangkalan militer, rumah sakit," kata Danish.