Serangan udara dan tembakan artileri yang dilancarkan militer Israel disebut menghantam lebih dari 500 target kelompok Hamas dan Jihad Islam di wilayah Jalur Gaza. Gempuran itu membalas rentetan serangan Hamas di wilayah Israel pada akhir pekan, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 700 orang di Israel.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/10/2023), militer Israel dalam pernyataannya menyebut Hamas dan Jihad Islam sebagai 'teroris', serta menegaskan bahwa serangan-serangan itu dilancarkan terhadap posisi militan-militan Palestina di wilayah Jalur Gaza.
"Semalam, jet-jet tempur, helikopter, pesawat dan artileri IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menyerang lebih dari 500 target Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza," demikian pernyataan militer Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepulan asap tebal menjulang dari Jalur Gaza ketika serangan udara Israel berlanjut hingga Senin (9/10) dini hari waktu setempat.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut serangannya menghantam sejumlah gedung bertingkat di Gaza, termasuk rumah milik seorang anggota biro politik Hamas bernama Rawhi Mushtaha.
"Kediaman itu berisi pusat komando Hamas yang membantu mengarahkan infiltrasi ke Israel," sebut militer Israel.
Laporan CNN, secara terpisah, menyebut militer Israel mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan pasukannya itu telah 'sangat menurunkan kemampuan' Hamas.
Militer Israel menyebut pasukannya telah menargetkan bangunan yang menampung operasi Hamas dan beberapa pusat komando operasional militan tersebut, termasuk sebuah pusat komando tiga lantai.
Simak Video 'Israel Geram, Janji Akan Bikin Hamas Menyesal':
Secara detail, militer Israel menjelaskan bahwa serangannya menghantam sebuah pusat komando milik pejabat senior Angkatan Laut Hamas bernama Mahmad Kashta, lalu menghantam sebuah aset operasional Hamas yang berada di dalam sebuah masjid di kota Jabalia, dan sebuah aset intelijen serta aset tambahan yang digunakan Hamas.
Beberapa target milik militan Jihad Islam juga terkena serangan udara Israel.
Militer Israel menggempur wilayah Jalur Gaza dengan rentetan serangan udara dan secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10) waktu setempat. Gempuran Israel itu dilancarkan untuk membalas serangan mengejutkan oleh Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
Kementerian Kesehatan Palestina, secara terpisah, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.
Sementara menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran. Namun, laporan media-media Israel menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.
Sekitar 750 tentara dan pemukim Israel lainnya dilaporkan hilang sejak serangan terjadi pada akhir pekan.