Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Okt 2023 10:34 WIB
Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel juga bertambah. Juru bicara pasukan pertahanan Israel mengatakan korban tewas bertambah menjadi 700 orang.
Korban tewas akibat serangan Hamas di Israel pada akhir pekan (dok. AP Photo/Tsafrir Abayov)
Beirut -

Sejumlah pejabat keamanan Iran disebut membantu dalam merencanakan serangan besar-besaran secara mendadak oleh kelompok Hamas terhadap Israel. Teheran disebut memberikan lampu hijau untuk rentetan serangan mematikan Hamas dalam pertemuan di Beirut, ibu kota Lebanon.

Seperti dilansir Alarabiya News, Senin (9/10/2023), informasi itu diungkapkan oleh sejumlah anggota senior Hamas dan beberapa anggota senior Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, yang dikutip oleh media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) dalam laporannya pada Minggu (8/10) waktu setempat.

Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah yang dikutip WSJ, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan memainkan peran penting dalam perencanaan dan otorisasi serangan mendadak oleh Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan WSJ juga menyebutkan bahwa sejumlah perwira dari Garda Revolusi Iran telah berkolaborasi dengan Hamas sejak Agustus lalu untuk merencanakan operasi rumit yang melibatkan serangan udara, darat dan laut.

Detail soal operasi Hamas itu dilaporkan telah disempurnakan dalam beberapa pertemuan di Beirut, di mana para perwira Garda Revolusi Iran terlibat dengan perwakilan dari empat kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Hizbullah -- kelompok militan Syiah dan faksi politik yang berbasis di Lebanon.

ADVERTISEMENT

Meskipun Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Minggu (8/10) bahwa tidak ada bukti nyata yang menunjukkan Iran telah mengarahkan atau berada di balik serangan Hamas terhadap Israel, dia mengakui adanya hubungan jangka panjang antara Iran dan militan tersebut.

Menanggapi pertanyaan WSJ soal pertemuan di Beirut, salah satu pejabat senior Hamas Mahmoud Mirdawi bersikeras mengatakan kelompoknya merencanakan serangan itu secara independen dan menyebutnya sebagai 'keputusan Palestina dan Hamas'.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Presiden Iran Beri Selamat ke Hamas Atas 'Kemenangan' dari Israel':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah, serta seorang pejabat Iran yang dikutip WSJ, strategi Garda Revolusi Iran yang lebih luas melibatkan penciptaan ancaman multi-fornt, yang bertujuan untuk mengepung Israel dari berbagai arah.

Ancaman ini melibatkan Hizbullah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di bagian utara, serta militan Jihad Islam dan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

Serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran perbatasan terbesar sejak Perang Yom Kippur tahun 1973 silam.

Sejak Hamas melancarkan serangan pada akhir pekan, menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya. Laporan media-media Israel, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.

Sementara para pejabat Gaza melaporkan sedikitnya 400 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu (7/10) waktu setempat. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.

Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan dukungan Teheran untuk hak warga Palestina dalam membela diri dan menuduh Israel sebagai ancaman bagi kawasan tersebut.

"Iran mendukung pembelaan diri yang sah oleh bangsa Palestina. Rezim Zionis (Israel-red) dan pendukungnya bertanggung jawab telah membahayakan keamanan negara-negara di kawasan, dan mereka harus bertanggung jawab dalam hal ini," sebut Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (8/10)

Iran tidak mengakui Israel dan menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai inti kebijakan luar negeri sejak Revolusi Islam tahun 1979. Baik Iran maupun Israel terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, dengan Teheran menuduh Tel Aviv mendalangi rentetan serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklir mereka.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads