Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, merilis sebuah video yang menunjukkan para petempurnya telah menangkap tiga pria di Israel yang mengenakan pakaian sipil.
"Adegan Brigade Al-Qassam menangkap sejumlah tentara musuh dalam pertempuran Al-Aqsa," demikian bunyi kalimat yang muncul dengan latar belakang hitam di awal video, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).
Tanda-tanda dalam bahasa Ibrani di latar belakang menunjukkan bahwa rekaman itu diambil dari sisi Israel di perlintasan Erez antara Israel dan Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video lain yang beredar di media sosial menunjukkan jenazah sejumlah orang yang mengenakan seragam militer serta beberapa pengendara dan penumpang tewas di jalan raya.
Tak satu pun dari rekaman tersebut dapat segera diverifikasi secara independen oleh AFP.
Layanan medis darurat Magen David Adom Israel mengatakan 22 orang telah ditembak mati di Israel, setelah para milisi Hamas masuk dari Jalur Gaza.
Kelompok Hamas juga telah menembakkan ribuan roket ke arah Israel, yang dibalas dengan serangan udara.
Hamas menyatakan bahwa lebih dari 5.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada hari Sabtu (7/10).
Simak Video: Penampakan Roket-roket Hamas Hunjam Israel
"Kami memutuskan untuk mengakhiri semua kejahatan pendudukan (Israel), waktu mereka untuk mengamuk tanpa dimintai pertanggungjawaban sudah berakhir," kata kelompok itu, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).
"Kami mengumumkan Operasi Al-Aqsa dan kami menembakkan, dalam serangan pertama dalam 20 menit, lebih dari 5.000 roket," imbuhnya.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan perang melawan Hamas usai serangan roket besar-besaran yang dilakukan kelompok itu.
"Warga Israel, kita sedang berperang," katanya. "Dan kita akan menang," ujar Netanyahu, dikutip media The Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).
"Musuh akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya," kata pemimpin negeri Yahudi itu, dalam pernyataan publik pertamanya mengenai hal ini, sekitar lima jam sejak dimulainya rentetan serangan roket ke Israel oleh kelompok Hamas yang berbasis di Jalur Gaza.