Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan hadir langsung di pengadilan New York saat sidang perdana kasus penipuan yang menjerat dirinya dan anak-anaknya digelar. Trump mengecam tuduhan dirinya secara curang menggelembungkan nilai properti dan aset miliknya sebagai tuduhan palsu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (2/10/2023), sidang kasus perdata yang menjerat Trump, anak-anaknya dan Trump Organization ini dijadwalkan untuk digelar pertama kalinya pada Senin (2/10) waktu AS. Trump dalam pernyataannya mengumumkan dirinya akan menghadiri langsung persidangan itu.
"Saya akan hadir di pengadilan besok (2/10) pagi untuk memperjuangkan nama dan reputasi saya," tegas Trump dalam pernyataan media sosial Truth Social miliknya pada Minggu (1/10) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam postingannya, Trump mengecam Jaksa Agung negara bagian New York Letitia James dan hakim yang menangani kasus tersebut. Dia secara terang-terangan menyebut kasus itu 'tidak adil, tidak terkendali, dan kejam dalam mengejar saya'.
Dalam putusannya pekan lalu, hakim negara bagian New York Arthur Engoron menyatakan Trump dan bisnis keluarganya telah melakukan penipuan dengan menaikkan nilai properti dan aset-aset lainnya untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka.
Trump dan para tergugat lainnya dalam kasus perdata ini berargumen bahwa mereka tidak pernah melakukan penipuan.
"Dia menilai Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, sebesar US$ 18 juta, padahal nilainya mencapai 50-100 kali lipat dari nilai tersebut. Penilaiannya adalah PENIPUAN dalam rangka Intervensi Pemilu, dan lebih buruk lagi," sebut Trump dalam pernyataannya merujuk pada hakim New York dan kasus perdata ini.
"SELURUH KASUS INI PALSU!!! Sampai jumpa di pengadilan -- Senin pagi," imbuh Trump.
Simak juga Video 'Trump Sebut Pilpres AS 2024 Penting: Negara Kita Akan 'Masuk Neraka'':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Trump digugat secara perdata sejak September 2022 oleh seorang jaksa negara bagian bernama James, yang menuduh mantan Presiden AS itu bersama putra-putranya dan Trump Organization, beserta pihak-pihak lainnya, telah melakukan 'penipuan besar-besaran' dalam cara mereka menilai properti.
James menuntut ganti rugi sedikitnya US$ 250 juta, serta pemberlakuan larangan terhadap Trump dan kedua putranya, Donald Trump Jr dan Eric Trump, untuk menjalankan bisnis di New York, dan larangan real-estate komersial selama lima tahun terhadap Trump dan Trump Organization.
Kasus perdata ini tidak berkaitan dengan empat dakwaan pidana yang sedang dihadapi Trump, termasuk upaya membatalkan hasil pilpres AS tahun 2020 lalu.