Lebih lanjut, Kuleba mengatakan pertanyaannya lebih mengarah pada apakah yang terjadi dalam Kongres AS pada akhir pekan merupakan 'insiden atau sistem'.
"Saya pikir itu merupakan sebuah insiden," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan diskusi yang sangat mendalam dengan kedua bagian Kongres -- Partai Republik dan Partai Demokrat. Dan dengan latar belakang potensi penutupan, keputusan diambil sebagaimana adanya," jelas Kuleba.
"Tapi kami sekarang sedang bekerja sama dengan kedua pihak dalam Kongres untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang kembali dalam keadaan apapun," tegasnya.
Diketahui bahwa RUU pendanaan sementara yang disahkan Kongres AS pada akhir pekan, akan memperpanjang pendanaan pemerintah selama lebih dari sebulan, serta menghindari penutupan pemerintah yang bisa membuat 4 juta pegawai pemerintah federal tidak menerima gaji dan banyak layanan yang terhenti.
RUU sementara itu akan berlaku hingga 17 November mendatang, sebelum Kongres AS akan kembali melakukan pembahasan dan pemungutan suara untuk rencana anggaran jangka panjang.
Presiden Joe Biden dalam pernyataannya menegaskan AS tidak akan menghentikan bantuan untuk Ukraina apapun situasinya. "Dalam kondisi apapun, kita tidak bisa membiarkan dukungan Amerika untuk Ukraina terganggu," tegas Biden saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih.
"Saya ingin meyakinkan sekutu-sekutu Amerika, rakyat Amerika, dan rakyat Ukraina bahwa Anda bisa mengandalkan dukungan kami. Kami tidak akan pergi begitu saja," cetusnya.
(nvc/ita)