Penembakan massal terjadi di dua lokasi berbeda di Rotterdam, Belanda. Insiden tersebut menyebabkan korban jiwa. Dilaporkan sejumlah orang meninggal dunia dan lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (28/9/2023) waktu setempat. Berikut sederet fakta yang diketahui sejauh ini terkait insiden penembakan massal di Rotterdam, Belanda:
Baca juga: Aksi Penembakan Massal Terjadi di Rotterdam |
Terjadi di Dua Tempat Berbeda
Dilansir AFP, Kamis (28/9/2923), penembakan massal terjadi di dua tempat terpisah di Rotterdam, Belanda. Kepala polisi Fred Westerbeke mengatakan penembakan pertama terjadi di sebuah rumah. Kemudian pelaku pindah dan melakukan penembakan ke ruang kelas di rumah sakit Erasmus MC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama terjadi penembakan di lantai empat. Empat atau lima tembakan dilepaskan. Kemudian bom molotov dilemparkan ke pusat pendidikan," kata seorang mahasiswa kedokteran yang dikutip oleh RTL Nieuws, yang tidak menyebutkan namanya.
Tewaskan 2 Orang dan 3 Terluka
Insiden penembakan massal di dua tempat berbeda di Rotterdam itu mengakibatkan korban jiwa. "Dua insiden penembakan di Rotterdam telah memakan korban jiwa," kata polisi setempat kota tersebut dalam pernyataan di akun media sosial X (sebelumnya Twitter).
Sebanyak dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Seperti dilansir AFP, satu korban tewas adalah seorang wanita berusia 39 tahun dan putrinya berusia 14 tahun mengalami luka serius. Sementara korban tewas lainnya merupakan seorang guru berusia 46 tahun.
Pelaku Sempat Bakar Rumah Sakit
Pelaku penembakan massal di Rotterdam itu juga disebut sempat membakar sebuah rumah sakit. Berdasarkan kantor berita lokal ANP, kebakaran terjadi di rumah sakit, pusat medis Erasmus MC.
Saat itu, polisi setempat langsung menyerbu rumah sakit, ketika petugas medis yang panik keluar dari gedung sambil mendorong pasien dengan kursi roda dan tandu.
"Ada banyak kepanikan dan teriakan... Saya tidak mendengar suara tembakan apa pun, hanya kepanikan dan itulah yang saya mulai bertindak," lembaga penyiaran publik NOS mengutip pernyataan saksi mata lainnya.
![]() |
Pelaku Kenakan Pakaian Tempur
Polisi menyebut pelaku menggunakan pakaian tempur saat melakukan aksinya. Dilansir AFP, Jumat (29/9/2023) pria tersebut mengenakan pakaian gaya tempur, bertubuh tinggi, dengan rambut hitam dan membawa ransel.
Selain itu, pelaku penembakan massal itu juga diperkirakan hanya memiliki satu senjata api dan tidak ada indikasi memiliki kaki tangan. Polisi menyebut, pria bersenjata tersebut berusia 32 tahun.
Pelaku Ditangkap-Motif Diselidiki
Pihak kepolisian telah menangkap satu orang pria bersenjata yang merupakan pelaku penembakan massal di Rotterdam, Belanda. Dilansir AFP, Kamis (28/9/2023), pria berusia 32 tahun itu tertangkap setelah bersembunyi di rumah sakit.
Sementara terkait motif penyerangan belum diketahui. Kepala jaksa penuntut umum Hugo Hillenaar mengatakan mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif serangan tembakan massal yang dilakukan pria berpakaian tempur tersebut.
"Kami belum bisa mengatakan apa pun tentang motif tindakan mengerikan ini saat ini. Penyelidikan masih berlangsung," tuturnya.
Lihat Video 'Penembakan di Rotterdam Belanda, Dua Orang Tewas':